Beragam Hoax Seputar Daging Qurban yang Wajib Diketahui

ANALISAACEH.com | Idul Adha merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Bagaimana tidak, pada hari itu menjadi momen di mana masyarakat dapat menyembelih dan menikmati daging qurban, baik sapi, kerbau, kambing, maupun domba.

Namun ada saja berita tidak benar atau hoaks seputar daging qurban, baik di media sosial ataupun pesan berantai dari mulut ke mulut. Tidak jarang pula masyarakat percaya terhadap hoaks tersebut.

Kepala Tim Peneliti Penyembelihan Halal Science Center (HSC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) Drh Supratikno, MSi, PAVet pun menjelaskan beberapa hoaks yang kerap beredar di masyarakat dan tidak perlu dipercaya.

1. Daging tidak perlu dicuci

Informasi yang beredar di masyarakat adalah daging qurban tidak perlu dicuci sebelum disimpan atau dimasak agar tidak keras dan tidak menurunkan kualitasnya. Namun Supratikno mengatakan bahwa jika daging kotor sebaiknya tetap harus dicuci terlebih dahulu agar kotorannya tidak terbawa saat dimasak.

2. Kuman di daging tidak bahaya

Banyak yang beranggapan bahwa kuman-kuman di daging qurban akan mati saat di masak di suhu tinggi, sehingga sebelumnya tidak perlu dicuci terlebih dahulu. Faktanya menurut Supratikno, kuman atau bakteri pada daging memang mati pada saat dimasak, namun racun yang diproduksi oleh kuman ada yang tahan panas dan masih bisa menyebabkan sakit pada manusia.

3. Daging kambing lebih tinggi kolesterol dan menyebabkan darah tinggi

Sudah bukan rahasia bahwa daging kambing memiliki kolesterol yang tinggi dan dapat menyebabkan darah tinggi. Apakah lebih tinggi daripada daging sapi?

“Faktanya kandungan kolesterol pada kambing dan domba mirip dengan daging sapi bahkan pada kambing kadar kolesterolnya lebih rendah,” ujar Supratikno.

Supratikno menambahkan, daging kambing dapat menyebabkan darah tinggi dan kolesterol karena cara memasak yang kurang tepat, misalnya menggunakan banyak garam, kecap yang tinggi natrium, santan, dan dimasak lama atau dipanaskan berulang.

Kolesterol yang tinggi pada saat mengonsumsi daging kambing atau domba diikuti dengan mengonsumsi lemak atau gajihnya.

4. Daging kambing dan domba lebih prengus

Kerap orang-orang mengatakan daging kambing dan domba prengus. Padahal menurut Supratikno, bau prengus pada kambing atau domba karena penyembelihan yang tidak sempurna, atau pengulitan yang tidak baik serta tercemar dengan isi perut.

“Jika disembelih dan ditangani dengan baik maka tidak akan terlalu bau,” katanya.

Sumber : healt.detik.com

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Rampas Ponsel di Banda Aceh, 2 Oknum Taruna Pelayaran Ditangkap Polisi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dua orang oknum taruna yang diketahui sedang menempuh pendidikan di sekolah…

11 jam ago

Seleksi PPPK Abdya Tahap II Ditunda

Analisaaceh.com, Blangpidie | Pelaksanaan ujian seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahap…

11 jam ago

Presiden Persiraja Kukuhkan Persiraja Perwakilan Eropa

Analisaaceh.com, Paris | Dalam lawatan Manajemen Persiraja Banda Aceh ke Eropa, Presiden Persiraja Banda Aceh,…

11 jam ago

Pria Bobol Rumah di Kluet Utara Aceh Selatan Ditangkap Polisi di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Seorang pria berinisial YA (28) warga Gampong Paya Laba, Kecamatan Kluet Timur,…

18 jam ago

Polisi Gagalkan Peredaran 992 Gram Sabu, Satu DPO Kasus Besar Diamankan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Aceh Utara Polda Aceh berhasil menggagalkan…

1 hari ago

Kondisi RTH Taman Krueng Langsa Kian Memprihatinkan

Analisaaceh.com, Langsa | Banyak bangunan dan fasilitas yang rusak, kondisi objek rekreasi publik Ruang Terbuka…

1 hari ago