Dinas Kesehatan Pidie Terapkan Langkah Efektif untuk Program Imunisasi

Analisaaceh.com, Pidie – Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie terus berupaya memastikan efektivitas program imunisasi di wilayahnya melalui berbagai langkah strategis. Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Dwi Wijaya, menegaskan bahwa keberhasilan program imunisasi sangat dipengaruhi oleh cakupan vaksinasi, akses terhadap fasilitas kesehatan, serta kesadaran masyarakat.

“Semakin tinggi cakupan imunisasi, semakin efektif program tersebut dalam mencegah penyebaran penyakit. Jika cakupan mencapai 95% atau lebih, kekebalan kelompok (herd immunity) akan terbentuk, melindungi mereka yang belum diimunisasi,” ujar dr. Dwi kepada wartawan Analisaaceh.com pada Rabu, 18 September 2024.

Meski cakupan vaksinasi yang luas menjadi kunci keberhasilan, dr. Dwi menekankan bahwa akses ke layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil, masih menjadi kendala besar dalam pelaksanaan program imunisasi. Padahal, program ini seharusnya menjangkau semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

“Keterbatasan infrastruktur, minimnya tenaga medis, dan jarak yang jauh antar fasilitas kesehatan memperburuk situasi di banyak daerah pedesaan. Ini mengurangi efektivitas program imunisasi,” jelasnya.

Ia mencontohkan bahwa di wilayah pedesaan, sulitnya transportasi, kekurangan tenaga medis, serta terbatasnya fasilitas kesehatan kerap kali menjadi hambatan utama.

“Jika masalah-masalah ini tidak segera diatasi, akan sulit bagi kita mencapai target imunisasi secara keseluruhan,” tambahnya.

Selain akses, dr. Dwi juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat imunisasi melalui edukasi yang tepat. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman keliru atau minim informasi tentang pentingnya vaksin, sehingga mereka ragu atau bahkan menolak imunisasi.

“Kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya imunisasi sangat diperlukan, terutama di daerah dengan tingkat pendidikan rendah. Penyuluhan yang efektif bisa meningkatkan penerimaan vaksin,” ujarnya.

Edukasi yang terarah dan berkelanjutan melalui media massa, tokoh masyarakat, serta tenaga kesehatan di lapangan dinilai sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program ini.

Untuk memantau pelaksanaan imunisasi, Dinas Kesehatan Pidie mengandalkan aplikasi ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu) guna memastikan bahwa data cakupan imunisasi terpantau secara real-time. Aplikasi ini juga membantu dalam mencatat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), serta mengidentifikasi wilayah yang memerlukan peningkatan cakupan.

“Input cakupan imunisasi melalui aplikasi ini memungkinkan kami untuk memantau cakupan vaksinasi secara real-time dan mengambil langkah yang diperlukan,” ungkap dr. Dwi.

Dengan data yang lebih akurat, Dinas Kesehatan bisa merencanakan langkah-langkah perbaikan program di masa depan, memastikan bahwa cakupan vaksinasi terus meningkat dan risiko penyebaran penyakit menurun.

Tahap awal dalam memastikan cakupan imunisasi yang baik adalah melakukan micro planning. Data yang dikumpulkan dari berbagai fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan pos imunisasi, digunakan untuk memantau cakupan vaksinasi di setiap wilayah.

“Pendekatan ini mencakup pemetaan wilayah dan populasi sasaran, identifikasi kesenjangan dalam cakupan imunisasi, serta perencanaan logistik secara detail,” jelas dr. Dwi.

Setelah pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis cakupan imunisasi dan memastikan tidak ada masalah yang muncul pasca-imunisasi. Ini dilakukan dengan evaluasi yang cermat dan berkelanjutan.

“Kami juga melakukan evaluasi rutin untuk menilai pencapaian target dan mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan,” tambahnya. Pengawasan dan evaluasi secara berkala menjadi bagian penting dalam memastikan keberhasilan program imunisasi.

Melalui proses evaluasi, Dinas Kesehatan Pidie dapat mengidentifikasi berbagai kendala yang mungkin menghambat jalannya program, seperti rendahnya partisipasi masyarakat, masalah distribusi vaksin, atau kesulitan logistik di lapangan. Berdasarkan hasil evaluasi ini, mereka dapat segera mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.

dr. Dwi menegaskan bahwa transparansi dalam proses pengawasan dan adanya umpan balik yang teratur dari semua pihak yang terlibat merupakan kunci dalam menjalankan program imunisasi yang efektif dan efisien.

“Dengan transparansi dan umpan balik yang teratur, program imunisasi diharapkan berjalan lebih efektif dan mencapai target yang diinginkan,” tutupnya.

Program imunisasi di Pidie terus beradaptasi dengan tantangan yang ada, dari kendala geografis hingga edukasi masyarakat. Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan efektivitas dan cakupan imunisasi demi melindungi masyarakat dari penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi. (Adv)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Mantan Pj Bupati: Safaruddin Siap Pimpin, Momentum Bangun Abdya

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Calon Bupati Aceh Barat Daya, Safaruddin, menggelar silaturahmi dengan masyarakat dan…

19 menit ago

Kasus PD3I di Pidie Turun Menjadi 372 pada 2023-2024

Analisaaceh.com, Pidie | Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melaporkan adanya penurunan signifikan kasus Penyakit yang Dapat…

23 menit ago

Dua Rumah di Kota Langsa Terbakar

Analisaaceh.com, Langsa | Dua unit rumah di Dusun PJKA, Gampong Paya Bujok Blang Paseh, Kecamatan…

8 jam ago

BKPSDM Abdya: Pemda Tidak Boleh Rekrut Tenaga Non-ASN

Analisaaceh.com, Blangpidie | Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Aceh Barat Daya…

23 jam ago

CCDE Bantu Sepeda untuk Dua Siswi MAN 4 Aceh Selatan

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh menyerahkan dua…

1 hari ago

Cakupan Imunisasi di Pidie Masih di Bawah Standar, Dinkes Terus Genjot

Analisaaaceh.com, Sigli | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pidie terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang…

1 hari ago