Kadinsos Aceh Apresiasi Pemkab Abdya Bentuk Relawan Tagana Gampong

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Aceh Drs Alhudri, MM saat menghadiri kegiatan bertema Sosialisasi Pembentukan Relawan Tagana Gampong yang berlangsung di Aula Bappeda setempat, mengapresiasi  Pemkab Aceh Barat Daya.

Pasalnya ia menilai inisiatif Pemkab membentuk relawan Tagana di 152 desa wilayah itu sangat efektif dan efesien.

“Kami sangat mengapresiasi Pemkab Abdya karena telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi sahabat Tagana tingkat gampong. Ini yang pertama di Indonesia dan perdana di Provinsi Aceh. Kegiatan ini sungguh sangat berguna dan penuh manfaat yang luar biasa,” kata Alhudri.

Menurut Alhudri, Tagana merupakan salah satu wadah masyarakat yang didorong untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana mulai dari penilaian risiko bencana, perencanaan siaga, koordinasi, peringatan dini, mobilisasi sumber daya, manajemen darurat dan informasi, pendidikan serta pelatihan.

Karena itu, keberhasilan dalam manajemen penanggulangan bencana sangat tergantung dari kemampuan para Tagana dalam mengelola informasi. Sebab kata Alhudri, sampai saat ini keberhasilan dari penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial adalah bagaimana memberikan informasi cepat, menganalisis informasi yang akurat dan mendistribusikan perintah sesuai kondisi di lapangan. Semua upaya dan manajemen di atas adalah dalam rangka pengurangan risiko bencana.

“Kami juga mengetahui bahwa Tagana Abdya hebat dan telah membuktikan dan menunjukkan dedikasi serta jiwa korsanya dalam penanggulangan bencana. Dalam bekerja penuh tanggung jawab, keiklasan tanpa ada rasa pamrih dan selalu memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat korban bencana,” kata Alhudri.

Baca juga: Perdana di Aceh, Pemkab Abdya Bentuk Relawan Tagana Gampong

Pada kesempatan itu Alhudri juga mengajak kepada semua pihak untuk serta dalam kegiatan pengurangan risiko bencana melalui kearifan lokal. Alhudri berharap agar metode itu dapat dijadikan sebagai suatu konsep yang mendasar untuk mencegah, mengatasi dan meminimalisir dampak dari suatu bencana.

Lanjutnya, karena kearifan lokal merupakan bagian dari suatu budaya masyarakat yang tidak dapat dipisahkan, seperti menanam pohon cemara dan mangrove di pinggir pantai, ini akan menahan ombak yang besar, kemudian menaman pohon bambu di bantaran sungai akan mengurangi potensi banjir dan longsor.

“Kami sangat berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat gampong yang menjadi sahabat Tagana dapat lebih memahami dan memperhatikan serta menjaga alam lingkungan kita semua. marilah kita menjaga alam maka alam menjaga kita,” kata Alhudri.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Transaksi QRIS di Aceh Hampir Sentuh Rp2 Triliun Sepanjang 2025

Analisaaceh.com, Sabang | Nilai transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi…

13 jam ago

OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Aceh Ventura, Perusahaan Dilarang Beroperasi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencabut izin usaha PT Sarana Aceh…

14 jam ago

Tempo Digugat Rp200 Miliar, AJI Gelar Aksi Solidaritas

Analisaaceh.com, Jakarta | Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama koalisi masyarakat sipil menggelar aksi solidaritas di…

2 hari ago

Dinsos Abdya Tingkatkan Peran Keluarga untuk Lansia & Disabilitas

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengambil langkah strategis untuk…

2 hari ago

MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya Dibuka

Analisaaceh.com, Pidie Jaya | Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an…

3 hari ago

Banjir Rendam Puluhan Rumah di Aceh Timur, Air Belum Surut

Analisaaceh.com, Aceh Timur | Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Timur sejak Sabtu malam…

3 hari ago