Categories: ACEH TENGAHBUDAYANEWS

Majelis Adat Keluarkan Titah Sehari Aceh Tengah Berbahasa Gayo

Analisaaceh.com, TAKENGON | Mejelis Adat Gayo (MAG) Kabupaten Aceh Tengah mengeluarkan ‘Titah’ wajib sehari berbahasa Gayo, upaya itu bertujuan untuk penyelamatan bahasa Gayo yang kini telah jarang digunakan, dikhawatirkan, jika tidak dilestarkian bahasa daerah tersebut akan punah.

“Untuk menyelamatkan bahasa Gayo dari kepunahan maka Majelis Adat Gayo mengeluarkan ‘Titah’ sehari wajib berbahasa Gayo dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, disekolah-sekolah dan dilingkungan keluarga,” kata Ketua bidang Penelitian dan Pengembangan Dr. Joni. MN. M.Pd. BI, Sabtu (21/9/2019) di Takengon.

Usulan tersebut kata pria yang kerap disapa Aman Rima itu, segera akan dilayangkan kepada Bupati Aceh Tengah dan instansi terkait untuk ditindak lanjuti. “Kami telah merumuskan tentang pentingnya berbahasa adat Gayo untuk mempertahankan bahasa Gayo itu beberapa hari yang lalu, dalam waktu dekat akan ini, kami layangkan untuk ditindak lanjuti,” jelas Joni.

Lain itu katanya, bahasa Gayo penting dilestarikan dilingkungan sekolah-sekolah, taman-taman sekolah, didalam ruangan dan ditempat-tempat umum melalui tulisan-tulisan “Peri Mestike”, apabila perlu, berbahasa Gayo wajib digunakan pada saat menyampaikan Mukadimmah dalam sebuah kegiatan.

“Jika memungkinkan setiap Mukadimah dalam sebuah kegiatan wajib berbahasa Gayo,” tutup Dr. Joni

Sementara itu, Wakil Ketua I Majelis Adat Gayo Aceh Tengah Drs. H. Banta Cut, SE. MM mengatakan, berbahasa Gayo dilingkungan Pemerintah dilakukan pada setiap hari Kamis sesuai dengan penggunaan kostum Kerawang Gayo.

“Kebetulan setiap hari Kamis seluruh pegawai mengenakan pakaian Kerawang Gayo, penerapan berbahasa Gayo sesuai baju yang digunakan, sedangkan disekolah-sekolah wajib berbahasa Gayo antara murid dan guru dilakukan setiap hari Sabtu,” jelas Pria yang kerap disapa Pak Aspala itu.

Lebih lanjut, masyarakat dan sarak opat yang bertugas di kampung-kampung wajib berbahasa Gayo, begitupun dilingkungan keluarga, “Jika dengan sarak opat, dimanapun dan kapan pun upayakan berbahasa Gayo, jika tidak dilestarikan, khawatir generasi muda tak lagi menggunakan bahasa Gayo,” paparnya.

Salah satu anggota Majelis Adat Gayo Aceh Tengah lainya di Bentara Linge beralasan, pentingnya dilestarikan berbahasa adat Gayo adalah, bahasa Gayo sangat kaya akan makna, bahasa Gayo adalah (Rasa Mujadi Basa, Kata Mujadi Peri, Jisim Mujadi Makna-red Gayo).

“Bahasa Gayo adalah rasanya orang Gayo, salah dalam berbahasa, salah dalam pengaplikasianya, bahasa Gayo adalah identitas orang Gayo, ini landasan wajib dilestarikan, begitupun saat pengukuhan dan pengambilan sumpah Kepala Dinas diupayakan berbahasa adat Gayo” papar Bentara.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Sejak Juli, 20 Karhutla Terjadi di Aceh Besar, 5,24 Ha Terbakar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…

4 jam ago

Kapolri Nikmati “Kupi Khop” di Stan Bhayangkari Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…

4 jam ago

Rapat Paripurna DPRK Abdya Molor, Banyak Anggota Tak Hadir

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…

9 jam ago

Tiga Mahasiswa SKI FAH UIN Ar-Raniry Raih Juara Nasional di OSINAS 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…

1 hari ago

Safaruddin, Inspirasi Anak Muda Aceh – Anak Tukang Jahit Jadi Bupati

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr Safaruddin, menerima penghargaan The Aceh…

1 hari ago

Gubernur Aceh Bakal Bentuk Satgas Rumah Layak Huni

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bakal membentuk satuan tugas (Satgas)…

2 hari ago