Categories: NEWS

Pemilahan dan Pembatasan Sampah di SDN 22 Banda Aceh

Banda Aceh – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 Banda Aceh juga menjadi bagian dari salah-satu institusi pendidikan yang mendukung program Banda Aceh Bebas Sampah 2025.

Sekolah yang dipimpin Asnaini ini mulai tahun 2019 telah menjadi salah-satu pilot project dari 37 sekolah yang ada di Banda Aceh.

Salah-satu Fasilitator DLHK3 Banda Aceh, Rosmaniar S Hum mengatakan sejak tahun 2019 SD 22 begitu antusias dan sangat komit mendukung program Banda Aceh Bebas Sampah 2025.

Banyak hal yang telah dilakukan, seperti melakukan pemilahan dan pembatasan sampah di ruangan kelas, kantin, ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruangan lainnya yang ada di sekolah.

Tidak hanya itu, sekolah juga menyediakan wadah pemilahan di ruangan kelas, ruangan kepala sekolah, kantin, ruang guru dan ruangan lainnya berdasarkan jenis sampah yang di hasilkan sesuai arahan dari tim fasilitator.

Lanjutnya, para siswa di SD 22 juga diarahkan membawa wadah makanan dan botol minuman masing-masing. Komitmen juga ditunjukkan dewan guru, dimana saat rapat di sekolah juga menggunakan gelas dan piring tidak menggunakan wadah yang sekali pakai. Sekolah juga menyediakan air galon isi ulang.

“Semua itu dilakukan sebagai dukungan sekolah terhadap program Banda Aceh Bebas Sampah 2025 dan juga sebagai upaya membatasi timbulan sampah di sekolah,” kata Rosmaniar, Senin (31/5/2021) saat mengunjungi sekolah tersebut.

Untuk program pengomposan, telah dilakukan sejak 2019 sampai sekarang. Setiap ada sisa makanan atau sampah organik lainnya tidak lagi dibuang ke residu, namun dijadikan pengomposan.

“Hasil dari pengomposan tersebut digunakan kembali untuk tanaman dan kebun gizi yang ada di sekolah,” ungkapnya.

“Jadinya ada multi manfaat, selain bisa mendukung target Pemko dalam mengurangi sampah sebesar 24% pada tahun 2021, juga bisa menghasilkan kompos yang bisa dimanfaatkan untuk kebun gizi di sekolah,” tambah Rosmaniar.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah, dimana upaya-upaya pemilahan dan pembatasan sampah telah menunjukkan progress yang signifikan. Hal itu ditandai dengan kebijakan-kebijakan Kepala Sekolah dari awal, yang dimulai dengan penetapan SK.

DLHK3 sendiri terus melakukan pendampingan dan bantuan untuk mensupport semangat dari SD 22 dengan menyediakan fasilitas komposter dan memberikan pendampingan dan bimbingan dengan menurunkan tim fasilitator.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Ini Penjelasan ESDM Aceh, Kajian Hidrogeologi dan Hidrometeorologi terhadap Fenomena Kekeringan di Lhoknga

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh, Ir. Mahdinur, MM…

1 hari ago

Seorang Nenek di Langsa Diduga Jadi Korban Perampokan

Analisaaceh.com, Langsa | Chairani (63) seorang wanita berusia lanjut warga Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa…

1 hari ago

Ratusan Rohingya Dipindahkan dari BMA Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ratusan etnis Rohingya yang sebelumnya telah menempati Balai Meseuraya Aceh (BMA)…

2 hari ago

Pertanahan Kota Langsa Gelar Seminar Seni Jurnalistik Era Digital

Analisaaceh.com, Langsa | Kantor Pertanahan Kota Langsa menggelar seminar strategi komunikasi di lingkungan instansi setempat…

2 hari ago

PJ Gubernur Aceh Lantik Azhari Sebagai PJ Wali Kota Subulussalam

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Penjabat Gubernur (PJ) Aceh Bustami Hamzah melantik Azhari sebagai Penjabat Wali…

3 hari ago

25 Anggota PPK Kota Langsa Dilantik

Analisaaceh.com, Langsa | Sebanyak 25 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam wilayah Kota Langsa untuk…

3 hari ago