Categories: NEWS

Warga Abdya Mengeluh, Kesulitan Dapat BBM Akibat Pemadam Listrik 3 Hari

Analisaaceh.com, Blangpidie | Sejumlah warga di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) sejak beberapa hari terakhir. Pasalnya, stok minyak di pertamini maupun pertashop di wilayah itu habis total, membuat aktivitas masyarakat terganggu.

Salah seorang warga Kuala Batee, Nita mengatakan, dirinya terpaksa mengantri di salah satu pertamini yang masih memiliki sisa stok meski terbatas. Namun stik tersebut tidak bertahan lama dan segera habis diserbu warga.

“Tadi pagi ada minyak di salah satu pertamini, tapi jumlahnya sedikit. Saya isi hanya untuk kebutuhan perjalanan, sekadar bisa sampai ke SPBU di Blangpidie. Itu pun butuh sekitar setengah liter,” kata Nita, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, kelangkaan ini terjadi akibat padamnya listrik dalam tiga hari terakhir. Sehingga kondisi tersebut membuat SPBU tidak beroperasi karena tidak memiliki genset.

“Hari ini pasti banyak kendaraan yang kembali mengantri untuk mengisi minyak. Harapannya, pasokan minyak segera kembali normal seiring pulihnya pasokan listrik,” ungkapnya.

Pengawas SPBU: Pengisian Terkendala Jaringan Telekomunikasi

Antrean panjang kendaraan kembali terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), pada Kamis (2/10/2025). Panjang antrean bahkan mencapai sekitar 150 meter hingga meluber ke badan jalan umum, menyebabkan ratusan warga harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar.

Pantauan Analisaaceh.com, antrean ini disebabkan padamnya listrik yang melanda sebagian wilayah Aceh dalam tiga hari terakhir. Akibatnya, pengisian BBM di SPBU Keude Paya menjadi terhambat karena sistem digitalisasi yang terhubung ke jaringan Telkom tidak stabil. Kondisi ini diperparah dengan ludesnya pasokan BBM di kios-kios kecil atau pertamini, yang turut diserbu warga.

Pengawas SPBU Keude Paya, Bukhari Nendra membenarkan bahwa antrean panjang ini adalah imbas dari pemadaman listrik yang terjadi sejak tiga hari lalu. Meskipun SPBU berupaya mengaktifkan genset, kendala utama justru terletak pada jaringan telekomunikasi yang dibutuhkan untuk transaksi pengisian BBM.

“Sejak listrik padam, kami sudah menghidupkan genset. Namun, karena tidak ada jaringan, pengisian BBM tidak bisa dilakukan. Meski ada sinyal, jaringan tetap tidak terhubung, karena jaringannya terhubung ke Telkom,” kata Bukhari Nendra saat diwawancarai Analisaaceh.com.

Bukhari menjelaskan bahwa sistem pengisian BBM di SPBU saat ini bergantung pada jaringan Telkom. Bahkan, ketika proses pengisian sedang berlangsung, mesin pompa bisa mati secara tiba-tiba karena terputusnya jaringan, meskipun genset dalam keadaan aktif. Kendala jaringan ini yang membuat proses pengisian BBM terhambat, bukan karena kekurangan stok.

“Untuk stok minyak tidak mempengaruhi antrean panjang kendaraan. Stok minyak di SPBU saat ini masih tersedia dan lancar. Tidak ada kelangkaan minyak. Selama jaringan bisa kita dapatkan, pengisian tetap bisa dilakukan,” ucap Bukhari.

Bukhari memastikan bahwa SPBU Keude Paya tetap beroperasi selama listrik padam dan stok BBM masih dalam kondisi aman dan selalu tersedia. Bahkan, pihaknya berupaya keras mencari jaringan agar pengisian BBM tetap dapat dilakukan oleh warga.

Lebih lanjut, Bukhari menyebut, pihak SPBU tidak pernah membatasi warga dalam melakukan pengisian BBM selama mengikuti aturan antrean. SPBU beroperasi mulai pukul 06.00 WIB hingga 24.00 WIB.

“Kita tidak pernah membatasi warga untuk melakukan pengisian BBM,” terangnya.

Ia juga berharap masyarakat dapat memiliki pengertian kepada petugas SPBU yang bekerja nonstop dalam kondisi sulit ini.

“Kami berharap masyarakat memahami kondisi petugas SPBU, karena kami bekerja nonstop. Jika sudah tiba waktunya kami berhenti dan istirahat kerja itu dihargai. Sebab, ada batas waktu kerja dan istirahat yang harus dihargai. Selama masyarakat menjalankan aturan dan mengantri saat melakukan pengisian BBM, tidak kita batasi dalam pengisian BBM,” pungkas Bukhari Nendra.

Ahlul Zikri

Komentar

Recent Posts

Polda Aceh Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Siar Warkop

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Penyidik Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Aceh resmi menghentikan penanganan kasus dugaan…

5 jam ago

Listrik Padam, Lilin dan Senter Kosong di Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemadaman listrik yang terjadi sejak beberapa hari terakhir membuat warga semakin…

1 hari ago

Baitul Mal Abdya Terima Zakat Rp500 Juta dari Bank Aceh

Analisaaceh.com, Blangpidie | Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali menerima zakat perusahaan sebesar…

1 hari ago

Sejumlah Wilayah di Banda Aceh Masih Gelap, Warga Keluhkan Listrik Belum Normal

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Meski General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Mundakhir menyebutkan…

1 hari ago

GM PLN Aceh Pastikan Listrik Normal 2–3 Jam ke Depan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | General Manager Unit Induk Distribusi (UID) PLN Aceh, Mundakhir, memastikan arus…

1 hari ago

Kasus TPPO, Perempuan 55 Tahun Didakwa Eksploitasi Anak ke Malaysia

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pengadilan Negeri (PN) Banda Aceh menggelar sidang perdana perkara tindak pidana…

1 hari ago