Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam menyambut hari damai Aceh ke 18, poin yang harus ditekankan bagi masyarakat luar Aceh bahwa keamanan Aceh sudah kondusif meskipun merupakan bekas daerah konflik.
Hal ini disampaikan oleh Mantan Juru Bicara Pusat GAM/Tokoh Damai Aceh, Sofyan Dawood dalam kegiatan dari Lembaga Aceh Resource & Development (ARD) dengan tema merawat damai di aceh untuk Kemajuan Indonesia (menyambut hut ri ke 78 & hari damai Aceh Ke 18) di Morden, Pango, Banda Aceh Senin (14/8/2023).
Dikatakan olehnya, setelah 15 tahun pasca damai, oleh pihak luar Aceh masih membicarakan Aceh sebagai bekas daerah konflik dan daerah rawan.
“Harusnya yang dibicarakan bahwa Aceh sekarang daerah aman. Bahkan di pihak pusat ada yang mengatakan bahwa Aceh masih dianggap daerah yang tidak aman. Ini PR kita bersama untuk menyelesaikannya.
Poin bahwa keamanan Aceh sudah kondusif harus ditekankan,” paparnya.
Pihak luar, misal pengusaha masih bertanya tentang situasi keamanan di Aceh. Sehingga menjadi persoalan terhadap terhambatnya ekonomi Aceh. Pertanyaan seperti keamanan Aceh, Syariat Islam, masih menjadi kendala bagi pihak luar.
Ini yang menjadi tantangan bersama seluruh masyarakat, katanya. Tidak lagi membicarakan konflik dan masa lalu, tidak berbicara kelompok ini salah atau benar. Yang dirasakan saat ini Aceh aman dan damai dan tidak ada pemerasan dan kekerasan seperti di wilayah lain.
“Saat ini tidak ada lagi permasalah keamanan di Aceh, masalah kita cuma di segi ekonomi. Dan itu kunci menjaga perdamaian, kalau ekonomi bagus, kriminal tidak ada,” bebernya.