Analisaaceh.com, Banda Aceh | Badan yang mengurus pengungsi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) masih menunggu kepastian dari Pemerintah terkait penempatan ratusan etnis Rohingya.
Saat ini ratusan Imigran Rohingya masih menempati Balai Meuseuraya Aceh (BMA), semenjak kedatangannya dua bulan yang lalu. Meraka mengalami penolakan dari masyarakat Aceh yang mengharuskan menempati BMA.
“Kita masih menunggu dari pemerintah terkait penempatan sekitar 128 orang Rohingya ini, dan hari ini kegiatan rutin kita untuk monitoring mereka,” ujar Assistant Protection Officer UNHCR, Dwita Aryani saat kunjungan ke BMA, Kamis (22/2/2024) sekira pukul 11.00 WIB.
Ia menambahkan bahwa yang menjadi keluhan dari etnis Rohingya ini yakni tempatnya belum layak, dimana masih berada di Basement, kepanasan dan kurang adanya kegiatan untuk mereka.
Diketahui, awalnya sekitar 135 Rohingnya mendarat di Gampong Blang Ulam Desa Lamreh Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar, yang kemudian ditolak oleh warga setempat dan dibawa ke kantor Gubernur Aceh, pada Minggu (10/12/2023).
Kemudian dibawa ke bekas kantor Dinas Sosial (Dinsos) Ladong, Aceh Besar namun juga mengalami penolakan hingga ditempatkan di Balai Meseuraya Aceh (BMA) sampai saat ini.