Analisaaceh.com | Sebanyak tiga tiga alat utama sistem senjata (alutsista) dan pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dikerahkan untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu pada Sabtu 9 Januari 2021 sore.
Ketiga alutsista tersebut terdiri dari pesawat CN-295, helikopter jenis Caracal, dan helikopter super puma NAS-332.
“Hari ini kita akan gunakan pesawat CN dan dua helikopter untuk penerbangan pertama. Untuk meng-searching areal yang kira-kira lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya,” ucap Asisten Operasi (Asops) KSAU Marsda TNI Henri Alfiandi di Lanud Halim Perdana Kusuma, Minggu (10/1/2021) pagi.
Dia menuturkan, pada pencarian ini TNI AU menerjunkan sekira 150 personel, yang terdiri dari Komando Operasi Angkatan Udara I atau disingkat Koops AU I. Pasukan khusus, TNI AU Paskhas pun turut diterjunkan.
“Personel kurang lebih ada 150 dari krunya, pangkalan ini jiga dan dari Koops AU 1 dan dibantu Paskhas kurang lebih segitu. Akan terus berkembang melihat perkembangan ya di lokasi,” ungkapnya.
Untuk batas waktu pencarian, TNI AU menargetkan maksimal selama tujuh hari. Menurutnya, waktu tujuh hari tersebut bisa saja bertambah ataupun berkurang melihat kondisi terkini pencarian.
“Jelas perintah Panglima TNI kita support pemerintah dalam hal ini Basarnas sebagai leader tugasnya. Sampai kapan pun kita ikuti kekutusan Basarnas kalau enggak salah tujuh hari kerja ya dan bisa dilanjutkan apabila dalam tujuh hari itu mungkin diperpanjang bisa lagi,” katanya.
Pesawat Sriwijaya Air tipe Boeing 737-500 rute Jakarta-Pontianak jatuh sekitar pukul 14.40 WIB pada Sabtu 9 Januari 2021, di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi, ditambah 12 kru.
Sumber: Okezone