Aceh Selatan, Analisaaceh.com – Muspika Labuhanhaji Barat, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan petani lakukan pembahasan bersama mengenai turun sawah dan tanam serentak. Musyawarah digelar diruang Aula Kantor Camat Labuhanhaji Barat. Senin (17/6/2019).
Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Labuhanhaji Barat Suwarno, SP mengatakan penentuan jadwal turun sawah dan tanam padi secara serentak ini sangat butuh kelancaran saluran irigasi air, agar garapan tanah akan masa tanam hingga masa panen, supaya hasil produksi dapat kualitas yang baik.
“Mengenai turun sawah dan tanam serentak ini perlu koordinasi di masing-masing wilayah Keujruen Blang, dengan sesuaikan menurut kaidah yang dilakukan oleh pemangku hukum adat istiadat, agar tanam padi serentak dapat tercapai,” katanya
Sementara Camat Labuhanhaji Barat Said Suhardi dalam bimbingan dan arahannya menyampaikan mengenai pola turun sawah dan tanam serentak harus mampu mengkoneksikan setiap sumber air dengan luasan hektar garapan yang melakukan penanaman padi.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan, berharap Balai Penyuluh Pertanian ( BPP), harus mampu mengakomodir dengan teknis dan perencanaan sehingga penanaman padi secara serentak itu tidak ada kendala apapun.
Kita mengapresiasi atas kerjasamanya Babinsa bersama petani dalam hal meningkatkan produksi padi yang maksimal setiap musim tanam sampai masa panen.Terima kasih atas kinerjanya terhadap pembinaan masyarakat tani. Ucapnya
Camat Said Suhardi juga menyebutkan mengenai ulee lhueng atau saluran irigasi itu perbaiki dengan bersinergi gotong royong bersama tidak hanya masyarakat tani namun semua unsur elemen terkait. Hal ini sebagai upaya mulai dari garapan, masa tanam dan masa panen, demi untuk meningkatkan hasil produksi pangan padi.
“Kita canangkan kedepan akan membuat sampel tanaman prioritas, agar menjadi project sampel pada umumnya,” ungkapnya
Sedangkan Kapolsek Labuhanhaji Barat Zulkiram pada kesempatan itu menyampaikan dengan mengajak semua unsur elemen masyarakat untuk terus sama-sama ciptakan kenyamanan dan ketertiban umum demi menjaga keamanan.
Juga diharapkan perangkat desa masing-masing untuk jalin komunikasi dengan Bhabinkamtibmas, jika ada masalah sekecil apapun agar secepatnya dikoordinasikan sehingga perlu tingkatkan dorongan supaya aktif dalam bermasyarakat.
Selanjutnya menyahuti permintaan kebutuhan BBM solar bagi pengguna milik hentraktor/traktor pihak Muspika upayakan fasilitasi dengan melakukan koordinasi ke SPBU agar disesuaikan kuota pemenuhan kebutuhan, “ini hanya dipergunakan untuk kelancaran garapan masa hendak bercorak tanam serentak,” Pungkasnya.
Hal senada,Danramil Labuhanhaji Barat melalui Sertu Azhari ungkapkan siap siaga bersama keujruen blang pada saat turun sawah serta masa tanam.Oleh karena itu dengan kerjasama mari tingkatkan hasil produksi yang lebih baik dimasa akan datang kemakmuran bersama petani.
Pihaknya jajaran TNI juga siap selalu mendampingi dan mengawasi pertanian sesuai MoU yang telah disepakati. Juga selalu memantau ketersedian pupuk, agar tidak terjadi kelangkaan. Supaya pemenuhan pupuk darimusim tanam sampai masa panen tercukupi sehinga nantinya hasil panen yang didapatkan maksimal’.Imbuhnya.
Adapun kesepakatan kenduri turun sawah dan tanam serentak, itu jadwalkan pada enam hari bulan,tanggal 9 Juli 2019, serta doa bersama dzikir rateb sirebe pada saat kenduri, selanjutnya masa menyemai bibit mulai tanggal 19 Agustus 2019 dan masa panen perkiraan pertengahan bulan September.
Unsur yang hadir yakni Muspika Labuhanhaji Barat Camat, Kapolsek, Danramil serta Mantri Tani, Kepala Balai Benih Utama(BBU), Banbinsa, MAA, Keuchik se Labar, Imum Mukim, Keujruen Blang, Kelompok tani dan Pengecer Pupuk serta perwakilan masyarakat tani. (FJ)