Analisaaceh.com, Subulussalam | Salah satu pengusaha Kota Subulussalam Sabirin Hutabarat, bekerjasama dengan pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (PT.Muara Jangkar Gemilang) mengusulkan keringanan ekspor cangkang sawit ke luar negeri agar penjualan cangkang sawit lebih kompetitif ke pasar luar internasional.
Hal itu disampaikan Sabirin pada Rabu (4/3/2020) setelah sebelumnya dikaji bersama Direktur PT Sultanah Biomas Indonesia yang berkerjasama di bidang eksportir.
“Stokwel terkait cangkang sawit yang ada di Aceh dan Sumatera sekiranya itu bisa kita ekspor keluar negeri, seperti di negara Jepang dan bahkan sampai Eropa,” ujarnya.
Menurutnya, pemasokan cangkang sangat bagus khususnya di pulau Sumatera dan wilayah Aceh, apalagi di luar negeri keperluan cangkang sawit sangat dibutuhkan. Selain lebih ramah lingkungan dibanding energi dari fosil, cangkang kelapa sawit juga paling murah dibandingkan energi tersebut.
“Adapun dari keunggulan yang dimiliki, setelah memenuhi kebutuhan dalam negeri, cangkang sawit pun terus merambah dunia,” ungkap Sabirin.
Berdasarkan data sistem otomasi IQFAST di Karantina Pertanian Pekanbaru, tercatat pada 2018 ekspor cangkang sawit ke Jepang mencapai 227 ton, atau setara dengan Rp. 770 Miliar. Pada Januari hingga Juli 2019, cangkang sawit diekspor ke negara yang sama, dengan volume 252 ton dan nilainya mencapai Rp 855,8 miliar.
Hal ini sejalan dengan kebijakan strategis, yaitu mendorong ekspor dari sisi ragam produk, dan cangkang sawit ini merupakan salah satunya.
Begitu juga dengan cangkang-cangkang sawit yang ada di Subulussalam. Sabirin mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan proses ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa untuk melakukan pembersihan untuk di pengekspor ke luar negeri.
“Untuk proses ke depannya lintas Aceh Selatan kita akan buka Pelabuhan Kuala Singkil untuk pengekspor cakang sawit di pelabuhan Singkil,” pungkasnya. (Junaidi)
Editor: Nafrizal
