Analisaaceh.com, Banda Aceh | Semenjak dua pekan terakhir Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh dilanda sepi. Tak ada aktivitas pembelian tiket penumpang, kursi demi kursi di ruang tunggu mulai dihinggapi debu. Yang terlihat hanya petugas medis dan petugas keamanan yang memeriksa antrean truk logistik.
Kondisi seperti ini terjadi sejak Pemerintah Kota (Pemko) Sabang mulai memberlakukan peraturan dilarang nya kapal feri mengangkut penumpang dari Pelabuhan Balohan Sabang menuju Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh dan sebaliknya.
Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue, Muhammad Isa mengatakan, untuk keberangkatan kapal feri dari Banda Aceh ke Sabang dan sebaliknya, dalam dua pekan ini memang difokuskan untuk kebutuhan logistik.
“Sedangkan penumpang yang dari luar memang sudah ada keputusan sejak empat pekan yg sudah,” kata M.Isa kepada Analisaaceh.com, Senin (18/5/2020).
M. Isa menyebutkan, selama dua pekan ini pemasokan logistik sudah berjalan dengan baik dan lancar, serta sesuai dengan arahan protokol kesehatan.
“Dua pekan ini logistik berjalan baik, dengan arah dan tujuan guna memutuskan mata rantai Covid 19,” sebutnya.
M. Isa menambahkan, untuk sekarang kegiatan liburan tidak boleh ke Sabang, kalau memang ada tujuan misal orang tuanya sakit kami per silahkan, bahkan makin dipercepat, begitu juga dengan warga yang berasal dari luar Sabang.
Berdasarkan amatan Analisaaceh.com, (18/5/2020), kapal KMP BRR di Pelabuhan Ulee Lheue yang hendak berlabuh ke Pelabuhan Balohan Sabang sepi dari penumpang. Kapal yang bertengger di Pelabuhan Ulee Lheue tersebut terlihat hanya dimasuki oleh truk-truk yang bermuatan logistik.