Analisaaceh.com, Deliserdang | Seratusan warga melakukan aksi terkait tak kunjung menemui solusi atas pembangunan proyek jembatan Titi Payung di Desa Klambir, Kecamatan Hamparan perak, Kabupaten Deliserdang, Selasa (8/9/2020).
Diblokirnya jembatan tersebut diduga buntut panjang dari persoalan belum selesainya proses penyelesaian ganti rugi lahan yang terkena pembangunan jembatan Titi Payung, Desa Klambir kepada masyarakat setempat.
Sehingga warga merasa keberatan dengan dipakainya halaman mereka menjadi jalan alternatif.
Sementara pihak CV Mutiara Indah selaku pemenang tender proyek tak pernah ada memberikan sosialisasi kepada warga terkait permasalahan jalan untuk warga.
Masyarakat Dusun 2 dan Dusun 3 Desa Klambir telah beramai-ramai berdiri di atas jembatan Titi Payung.Akibatnya, akses Jalan Besar Hamparan Perak ke Desa Bulu Cina serta Desa Tandem Hilir 1 putus total.
Informasi dihimpun, meski telah dilakukan 2 kali mediasi antara warga Dusun 2 dan Dusun 3 Desa Klambir dengan pihak CV Mutiara Indah, namun tak juga menghasilkan kesepakatan.
Menurut salah seorang warga, Iswandi (27) yang turut ikut aksi tersebut mengatakan halaman rumahnya dijadikan tempat akses jalan, sehingga suara bising kendaraan mengganggu istrirahatnya.
“Sejak dibangunya proyek jembatan itu halaman rumah jadi sasaran pengendara. Masak rumah pemukiman warga dijadikan akses jalan, gak ada solusinya harusnya terlebih dulu mensosialisasikan agar gak seperti ini,” katanya.
Dari plang proyek terdata kalau pembangunan jembatan Titi Payung dikerjakan CV Mutiara Indah senilai Rp 5.749.519.581,- .
Camat Kecamatan Hamparan Perak, Eko Safriadi menghimbau masyarakat agar berlaku arif dan bijaksana.
Dalam menyikapi pembangunan sehingga manfaat dari pembangunan dapat segera dirasakan masyarakat Hamparan Perak.
“Kita memohon kepada masyarakat Hamparan Perak agar membuka akses jalan buat orang banyak,sehingga nantinya manfaat pembangunan dapat dirasakan semua masyatakat,” pungkas Eko Safriadi.