Analisaaceh.com | Black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara ditemukan. Black box berisi data penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Black box tersebut ditemukan pada Selasa (12/1) sore dan diangkut menggunakan KRI Rigel ke Posko JICT, Tanjung Priok.
Sriwijaya Air SJ 182 jatuh pada Sabtu (9/1) lalu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Sedianya pesawat nahas tersebut akan menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Data sementara mencatat, pesawat sempat berbelok dari jalur seharusnya sebelum turun tajam dari ketinggian.
Black box atau kotak hitam adalah istilah umum yang digunakan dalam industri penerbangan untuk merekam data selama pesawat diterbangkan. Walaupun disebut kotak hitam, nyatanya black box dibalut warna yang terang menyala atau cerah agar mudah teridentifikasi dalam operasi pencarian.
Black box terdiri dari dua kombinasi perangkat yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) atau percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR (Flight Data Recorder) atau rekaman data penerbangan.
FDR terus merekam beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain. Sementara CVR merekam percakapan di dek penerbangan dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Black box juga dilengkapi perangkat yang dikenal sebagai Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat tersebut akan aktif segera setelah perekam bersentuhan dengan air dan dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14.000 kaki.
Fungsi alat tersebut adalah guna membantu menemukan black box setelah kecelakaan pesawat yang terjadi di laut.
Sumber: CNN Indonesia