Analisaaceh.com, Banda Aceh | Satuan Reserse Narkotika Polresta Banda Aceh meringkus seorang oknum Pengawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Dinas Perhubungan Daerah Khusus Ibukota Jakarta di Desa Lam Ara, Banda Raya, Kota Banda Aceh.
HH (37) warga Desa Cempaka Baru, DKI Jakarta yang berada di Banda Aceh diringkus polisi pada Senin (26/4) pukul 23.00 WIB karena memiliki narkotika jenis sabu seberat 5,30 gram.
Penangkapan tersebut berdasarkan pengembangan yang dilakukan oleh personel Satresnarkoba Polresta Banda Aceh itu atas dasar penangkapan terhadap tersangka AR (37) di depan pasar Lowak, Lampaseh Aceh pada hari yang sama.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, SIK melalui Kasatresnarkoba AKP Rustam Nawawi, SIK mengatakan, penangkapan terhadap kedua tersangka karena saling keterkaitan. Polisi melakukan penyelidikan terhadap informasi yang disampaikan oleh warga, bahwa yang bersangkutan AR, sering menggunakan narkotika jenis sabu.
“Berawal itu, polisi melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap tersangka,” kata Kasatresnarkoba pada Kamis (29/4).
Tersangka AR diringkus opsnal Satresnarkoba di depan pasar lowak, Lampaseh Aceh disaat sedang duduk di atas sepeda motor. Hasil penggeledahan ditemukan barang bukti narkotika jenis sabu yang diletakkan di dalam kaleng kotak rokok warna kuning pada kantung celana sebelah kanan milik tersangka.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, AR mengaku bahwa ianya membeli pada seorang laki – laki melalui perantara HH warga Desa Cempaka Baru, DKI Jakarta serta menggunakan bersama-sama di rumah HH,” tutur Kasatresnarkoba.
Tak lama kemudian, lanjut AKP Rustam Nawawi, tersangka HH diringkus polisi di tempat tinggalnya di Desa Lam Ara, Banda Aceh dan pada saat petugas melakukan penggeledahan, ditemukan barang bukti berupa alat hisap sabu, yang diletakkan di atas meja makan di dalam rumahnya.
“Kami melakukan penangkapan terhadap PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta tersebut di rumahnya serta menemukan alat hisap sabu yang diletakkan diatas meja makan,” imbuh Kasatresnarkoba.
Setelah keduanya dibawa keruangan pemeriksaan, tersangka AR mengakui bahwa narkotika jenis sabu sebanyak tiga paket yang ditemukan dalam kaleng rokok, benar miliknya.
“Barang itu diperoleh dengan cara dipesan dari seorang laki – laki melalui perantara HH sebanyak satu paket narkotika jenis sabu seharga Rp. 3 juta dengan perjanjian pembayaran apabila sabu tersebut terjual, maka akan dibayarkan pada pemiliknya,” jelas AKP Rustam.
Sementara itu, tersangka AR mengakui bahwa sudah dua kali membeli narkotika jenis sabu tersebut dari laki-laki berinisial JAL dalam waktu berbeda.
“Kami berhasil mengamankan barang bukti berupa tiga bungkusan plastik narkotika jenis sabu seberat 5,30 gram, dua unit HP, satu kaca pirex, satu pipet plastic warna bening, tiga plastic bening, dua bungkus kotak rokok, satu gulungan plastic warna bening serta satu unit sepeda motor merk Yamaha Mio, warna merah putih dengan Nopol BL 3357 JQ,” kata Kasatresnarkoba.
“Kedua tersangka saat ini mendekam disel tahanan Polresta Banda Aceh dan dijerat Pasal 112 ayat (1) dari UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun,” pungkas AKP Rustam Nawawi.