Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, akan menggelar Pekan Raya Cahaya Aceh pada 26-27 Februari 2022 di Hotel Amel Convention Hall, Kota Banda Aceh.
Acara bertajuk “Seight Worth Seeing” ini bertujuan untuk mengangkat potensi pariwisata dari sektor ekonomi kreatif Aceh.
Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin mengatakan, melalui program tersebut pemerintah mengajak masyarakat untuk datang dan mendapatkan berbagai produk karya aneuk nanggroe (anak negeri), di antaranya produk kriya, fesyen, ragam kuliner, serta penampilan berbagai atraksi budaya Aceh.
“Pameran ini sebagai upaya untuk meningkatkan dan memulihkan kembali perekonomian lokal, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Jamaluddin, Kamis (24/2/2022).
Saat ini, kata Jamaluddin, pemerintah bekerja sama dengan seluruh stakeholder dan industri pariwisata Aceh telah memaksimalkan standar kesehatan dan keamanan bagi wisatawan.
“Tujuaannya agar masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman, sehingga mampu meningkatkan kembali perekonomian lokal melalui sektor pariwisata,” ujarnya.
Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Teuku Hendra Faisal menambahkan, kegiatan itu diikuti beberapa sektor industri kreatif di 23 kabupaten dan kota di Aceh.
“Ekonomi kreatif binaan Dekranasda kabupaten kota juga ikut berpartisipasi. Semua produk yang dipamerkan nanti sangat erat kaitannya dengan pengembangan pariwisata Aceh,” ungkapnya.
Pekan Raya Cahaya Aceh merupakan pameran atau promosi dari sejumlah sektor ekonomi kreatif, seperti fesyen, kuliner, seni pertunjukan, seni rupa, dan kriya.
Untuk menambah semarak, kegiatan ini menyediakan doorprize dengan total hadiah Rp 10 juta, bagi daerah yang menampilkan ekonomi kreatif, serta desain booth terbaik.
Nantinya, kegiatan ini bakal menerapkan protokol kesehatan yang ketat berbasis Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE), termasuk membatasi waktu pengunjung. []