Lima Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Bireuen

Salah satu mobil yang terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Medan - Banda Aceh, Gampong Pu'uk Kecamatan Peulimbang Kabupaten Bireuen pada Senin (2/5/2022) sore.

Analisasaceh.com, Bireuen | Lima unit mobil terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Medan – Banda Aceh, Gampong Pu’uk Kecamatan Peulimbang Kabupaten Bireuen pada Senin (2/5/2022) sore.

Kelima kendaraan tersebut yakni Suzuki Ertiga dengan Nomor Polisi BL 1196 ZP yang dikemudikan oleh Ridwan yusuf (49), Daihatsu Sigra Nomor Polisi BL 1768 F dikemudikan oleh Muhammad Agus (34) warga Bireuen.

Baca Juga: Warga Temukan Mayat Laki-laki Dalam Sumur di Bireuen

Kemudian satu unit mobil Toyota Avanza nopol BL 1773 ZG dikemudikan Aziz Thahar (43) warga Bireuen, mobil Datsun nopol GO BL 805 LN di kemudikan T. Zulhabibi (43) warga Aceh Tengah, dan satu unit mobil Toyota Agya nopol BL 1653 KW dikemudikan Azmi Budiman (44) warga Lhokseumawe.

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardi Wirapraja melalui Ba si Humas, Bripda Jamadil Akmal mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 15.20 WIB, ketika mobil Suzuki Ertiga yang melaju dari arah Medan menuju Banda Aceh berhenti karena di depan ada mobil jenis Pick Up berbelok ke kiri jalan.

“Sementara di belakang disusul oleh mobil Daihatsu Sigra, Toyota avanza lalu mobil Datsun dan melaju mobil Toyota Agya yang dengan kecepatan tinggi tanpa kendali menabrak bagian belakang mobil Datsun sehingga terjadi tabrakan beruntun,” kata Bripda Jamadil Akmal, Selasa (3/5).

Baca Juga: Tabrakan dengan Colt Diesel, Ayah dan Dua Anak di Aceh Timur Meninggal Dunia

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun dua penumpang Toyota Agya mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke Pukesmas Peulimbang dan dirujuk ke RS Fauziah Bireuen.

“Untuk Sementara Kejadian tersebutb telah di tangani oleh pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bireuen,” pungkasnya. (Chairul)

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakWarga Temukan Mayat Laki-laki Dalam Sumur di Bireuen
Artikulli tjetër23 Tahun Tragedi Simpang KKA: Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu Masih Gelap