Analisaaceh.com, Langsa | Sejumlah jurnalis di Kota Langsa yang tergabung dalam Forum Bersama Wartawan (FBW) gelar buka puasa bersama anak yatim piatu di Check Point Coffee dan Cafe, Kamis (30/03/2023).
Kegiatan dengan tema “Ber-etika dan Ber-ibadah Bersama Anak Yatim Piatu” tersebut diikuti sejumlah wartawan dari berbagai platform media siber, cetak dan elektronik yang bertugas di wilayah Kota Langsa dan sekitarnya.
Ketua Forum Bersama Wartawan Kota Langsa Yoesdinoer dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan itu merupakan salah satu rasa wujud syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT, serta bentuk keperdulian terhadap anak-anak yatim-piatu.
“Buka puasa bersama sekaligus menyantuni anak yatim merupakan kegiatan rutin setiap bulan Ramadhan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Buyung ini juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menjadikan insan pers yang bertaqwa dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik.
“Semoga kegiatan ini menjadikan kita sebagai jurnalis yang taat dalam menjalankan perintah Allah SWT dan tetap menjunjung etika,” tutupnya.
Sementara itu, Ustadz Fauzaruddin selaku pengisi tausiyah dalam kegiatan tersebut menyampaikan, bahwa pada Ramadhan Allah telah menghiasi surganya untuk menyambut para hambanya yang beriman dan bertaqwa.
“Puasa merupakan ibadah Sir (rahasia). Artinya Allah juga akan merahasiakan bagi orang yang beriman dan mampu mengerjakan segala amalan-amalan sunnah, baik itu terawih di malam hari, tadabbur Al Qur’an, Qiraatul quran, bersedekah dan qiammullai, serta banyak amalan sunnah yang lainnya,” katanya.
Ustad Fauzaruddin yang juga Plt Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Langsa ini menjelaskan, bahwa segala amalan yang dilakukan di dalam bulan ramatan itu sebagai bahan bakarnya kendaraan yang disiapkan oleh Allah bagi orang yang berpuasa.
“Allah akan merahasiakan perjalan hambanya yang sholeh menuju pintu surga. Terlebih lagi mereka yang berpuasa itu mampu menjaga hal-hal yang membatalkan pahala puasa,” tuturnya.
“Di samping itu, puasa juga merupakan penawar dari berbagai penyakit. Maka, sungguh merugi apabila kita menjalankan amalan pada ramadhan sama seperti hari-hari biasa, tanamkan dalam hati pada puasa ini adalah puasa terakhir untuk kita mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya,” pungkas Ustad Fauzaruddin.