Akademisi Sebut Sektor Ekonomi Berperan Pending Keberlangsungan Damai di Aceh

Kegiatan dari Lembaga Aceh Resource & Development (ARD) dengan tema merawat damai di aceh untuk Kemajuan Indonesia (menyambut hut ri ke 78 & hari damai Aceh Ke 18) di Morden, Pango, Banda Aceh Senin (14/8/2023). Foto : Naszadayuna/analisaaceh.com

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sektor ekonomi menjadi hal yang paling utama dalam menjaga keberlangsungan damai Aceh dan merawatnya agar tidak terjadi lagi gejolak di Aceh, serta memperkuat butir-butir damai.

Akademisi Fakultas Ekonomi USK, Rustam Effendi, mengatakan bahwa saat ini kondisi Aceh sedang tidak baik-baik saja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5.75%. Angka kemiskinan tahun 2023 sebesar 15.33%, sama dengan tahun 2000 yaitu 15.29%.

Dalam survey, yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah program pembangunan ekonomi. ICOR Aceh 4.64. Syarat tumbuh 5% ekonomi membutuhkan dana 8.13 triliun, hingga 8.37 triliun. Kontribusi ekonomi Aceh sangat kecil. Sektor keuangan dan asuransi pertumbuhannya minus.

“Sebelum Qanun LKS ada 72 cabang bank di Aceh, kini tinggal 50-an cabang. Yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah analisis kondisi eksisting berbasis data UUPA harus mampu menjawab tantangan,” ujar Effendi dalam kegiatan dari Lembaga Aceh Resource & Development (ARD) dengan tema merawat damai di aceh untuk Kemajuan Indonesia (menyambut hut ri ke 78 & hari damai Aceh Ke 18) di Morden, Pango, Banda Aceh Senin (14/8/2023).

Adapun tantangan UUPA tersebut yakni tantangan ekonomi pengangguran kemiskinan dan ketimpangan untuk mencegah terulangnya konflik dan mengabadikan perdamaian.

“Sektor ekonomi paling utama, jika tidak, maka akan memunculkan hal negatif lainnya seperti kejahatan,” paparnya.

Kemudian, paparnya lagi, kunci dari ini semua yakni komitmen, ketika political will bagus, tapi tidak ada komitmen akan berbahaya dan harus ada sinergi antara tiap elemen stakeholder.

Komentar
Artikulli paraprakHarimau Terkam Ternak Warga di Aceh Timur
Artikulli tjetër18 Tahun Damai Aceh, Sofyan Dawood : Keamanan Aceh Sudah Kondusif