Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap sesama, SAY School melakukan kunjungan ke salah satu rumah singgah yang menampung keluarga pasien anak yang membutuhkan pengobatan dan perawatan dalam jangka waktu yang lama di RSUD Zainoel Abidin.
Rumah singgah yang beralamat di jalan Sepat, Lamprit, Banda Aceh itu bernama C-Four Aceh. Rumah singgah ini menampung keluarga pasien yang berasal dari berbagai kabupaten/kota yang ada di Aceh.
Dalam kunjungan tersebut, SAY School membawa serta berbagai keperluan pasien anak dan keluarga, seperti alat permainan anak-anak, baju layak pakai, pampers, dan uang tunai,”Beberapa waktu lalu, pengurus SAY School dan orangtua anak melakukan urungan, gotong royong untuk seterusnya kita salurkan kepada saudara kita yang membutuhkan, dan alhamdulillah untuk kali ini kita pilih rumah singgah C-Four,” Ungkap Rita Frisilia, pimpinan SAY School yang didampingi Muna Salihati, salah satu dewan guru SAY School, Selasa (12/9).
Praktisi pendidikan berbasis montesori ini juga mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mewujudkan keterkaitan dan kepedulian sesama,”Dalam kenyataannya, ada saudara kita yang membutuhkan, dan ada juga saudara kita yang ingin berbagi, kita mencoba memfasilitasinya, ” lanjut perempuan yang sedang menyelesaikan pendidikan di Montesori Haus Asia (MHA) ini.
Dalam kesempatan yang sama, Muna Salihati, salah seorang tenaga pengajar di SAY School mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan bagian rutin dari kegiatan di luar ruangan yang dilakukan oleh SAY School,”Kegiatan seperti ini, merupakan kegiatan rutin kita. Melalui kegiatan ini, kita berupaya memperkenalkan kondisi lingkungan kepada anak, dan mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan kepada mereka,” ungkap Muna. Masih menurut Muna, salah satu aspek yang menjadi fokus pendidikan berbasis montesori adalah Praktical Life dan Culture, “Dalam pendidikan montesori itu ada beberapa aspek yang kita perkenalkan kepada anak, dua diantaranya adalah practical life dan culture, hal itu sesuai juga dengan kebudayaan kita yang masih kental dengan nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana juga disebutkan di dalam sila ke lima Pancasila,” Ungkap Muna.
Menanggapi kunjungan SAY School ini, pengurus C-Four Aceh merasa senang dan mengucapkan terimakasih,”Kita senang atas kunjungan ibu Rita dari SAY School ini, semoga kedepan masih banyak saudara kita yang menaruh kepedulian buat adek-adek kita yang sedang berjuang untuk sembuh ini,” Ungkap Ratna, salah satu pengurus C-Four Aceh. Masih menurut Ratna, lembaganya saat ini menampung puluhan keluarga pasien, dan berupaya memenuhi kebutuhan mereka,”Sampai saat ini sudah puluhan keluarga pasien yang kita tampung, kita berupaya untuk meringankan beban mereka, kita berupaya memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita sangat terbuka terhadap uluran tangan masyarakat,” Lanjut Ratna.
Hal senada juga diucapkan oleh beberapa keluarga pasien yang tinggal di rumah singgah C-Four Aceh,”Dalam menghadapi cobaan in, kami harus meninggalkan kampung halaman untuk berobat ke Rumah Sakit Zainal Abidin,”Ungkap salah satu orang tua pasien yang berasal dari Aceh Barat. Masih menurut keluarga pasien tersebut, dengan adanya rumah singgah ini sangat membantu keluarga secara ekonomi, karena biaya yang dibutuhkan untuk bertahan di Banda Aceh dalam waktu yang lama tidak sedikit, “dengan adanya rumah singgah ini kami sangat terbantu,” ungkap keluarga pasien yang lain.
SAY School sendiri merupakan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini berbasis montesori yang beralamat di Jl. Balai Desa, No. 98 Gue Gajah, Keutapang, Aceh Besar. Salah satu bentuk kegiatan pendidikan sosial, SAY Scistiishool melakukan outing ke berbagai lembaga. Beberapa lembaga/instansi yang sudah dikunjungi adalah Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Basarnas, Peternakan, Rumah Singgah dan beberapa lembaga lain.