Analisaaceh.com, Banda Aceh | Forum Komunikasi Anak Bangsa (FORKAB) Aceh “Apresiasi Tindakan Profesional Polri” yang telah berhasil mengamankan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Khususnya Polda Aceh yang telah mengamankan Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tewas bersama tiga anggotanya, karena tindakan mereka selama ini telah meresahkan masyarakat dengan sejumlah aksi pemerasan dan perampokan, terakhir mereka terlibat menculik dan merampok uang salah seorang korban sebesar Rp 100 juta.
Setelah kejadian tersebut, korban kemudian melapor ke polisi pada 12 September 2019 yang lalu. Selain itu, mereka juga pernah membuat video deklarasi KIAD (Kerajaan Islam Aceh Darussalam) tahun lalu, sehingga Video tersebut menyebar dan membuat masyarakat resah.
“Tindakan Tegas dan Profesional yang dilakukan oleh Personil Polda Aceh, sebagai tindakan Preventif terhadap kelompok kriminal bersenjata setelah damai sangatlah tepat, agar tidak muncul kelompok yang baru mengatasnamakan perjuangan Bangsa Aceh dan Eks Kombatan GAM untuk menuntut keadilan kepada Pemerintahan yang efeknya mengorbankan masyarakat banyak,” ujar Ketua Umum DPP Forkab Aceh, Polem Muda Ahamad Yani, yang juga akrab disapa Polem, Jum’at (20/9/2019).
Menurut Polem, sudah cukup pergerakan yang mengatasnamakan Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat Aceh yang sudah banyak memakan korban nyawa orang-orang yang tidak berdosa, air mata Janda dan Anak Yatim Piatu pada masa Konflik dahulu.
Indonesia sudah 74 tahun merdeka, Aceh adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, mari kita bersama masyarakat Aceh bangkit untuk kemajuan dan Perubahan melawan kebodohan untuk Aceh hebat dan bermartabat.
“Kita sebagai masyarakat, sekarang harus pintar dan cerdas, jangan kita mau dibodoh – bodohi hanya untuk kepentingan Politik sekelompok orang yang akan merusak perdamaian di Aceh, karena Damai itu Indah,” ungkap Polem.
Selain itu, Polem juga mengatakan, masalah kemiskinan yang terjadi di Aceh, bukan kesalahan dari Pemerintahan Pusat Republik Indonesia, tapi karena elit – elit politik yang ada di Aceh hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan pribadinya dengan mengatasnamakan rakyat Aceh, juga banyak yang melakukan korupsi dan pembodohan terhadap masyarakat.
“Mari kita masyarakat Aceh merubah pola pikir yang tidak mau membuka diri atas perubahan. Lapangan Kerja yang kurang di Aceh, terjadi karena Investor yang mau menanamkan Modalnya di Aceh selalu dipersulit oleh elit Politik kita, juga takut untuk berinvestasi karena selalu munculnya kelompok yang mengatasnamakan Perjuangan, sehingga Investor Lokal maupun Asing berasumsi bahwa Aceh masih belum Damai,” paparnya.
“Forkab sebagai elemen masyarakat, berterimakasih kepada seluruh Pesonil Polres Biruen di bawah pimpinan AKBP Gugun Hardi Gunawan sebagai Kapolres yang telah melakukan bimbingan masyarakat, sehingga banyak anggota KKB yang sadar menyerahkan senjata dan amunisi sisa konflik secara sukarela,” tutup Polem.