Analisaaceh.com, Langsa | Terletak di Pesisir Timur Aceh, Kota Langsa bukan hanya terkenal dengan ekowisata mangrovenya, tetapi juga memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memukau. Salah satu destinasi yang memikat perhatian adalah Taman Hutan Kota, menawarkan pesona alami yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini menghadirkan suasana hijau yang menyegarkan dan menjadi tempat ideal untuk rekreasi keluarga maupun penggemar alam. Keindahan taman ini tidak hanya terletak pada vegetasinya, tetapi juga ketenangan yang disajikan di tengah hiruk pikuk kota.
Taman Hutan Kota, yang lebih akrab disebut Hutan Lindung Langsa, adalah destinasi ekowisata yang kini menjadi pilihan favorit bagi para pelancong. Daya tarik utamanya terletak pada kekayaan koleksi flora dan fauna, sekaligus berfungsi sebagai paru-paru Kota Langsa untuk membantu mengurangi pemanasan global.
Pewarta analisaaceh.com berkesempatan mengunjungi langsung Hutan Lindung Kota ini yang berlokasi di Gampong Paya Bujok Seulemak, Kecamatan Langsa Baro, pada Rabu (16/10/2024) sore. Dengan jarak sekitar 6 kilometer dari pusat kota, perjalanan menuju lokasi terasa nyaman dan mudah diakses.
Dengan tiket masuk seharga Rp 10 ribu per orang, pengunjung dapat memasuki Hutan Kota melalui Gerbang Raksasa yang megah, sebagai jalur utama. Setelah melewati gerbang, pengunjung akan diarahkan untuk memarkirkan kendaraan mereka sesuai jenis di area parkir yang telah disediakan, tanpa dikenakan biaya tambahan untuk parkir.
Sesampainya di area parkir, pandangan langsung tertuju pada sebuah kolam buatan yang luas di sisi kanan Hutan Kota. Di tengah kolam tersebut, terbentang sebuah jembatan putih yang menawan, menghubungkan ke sebuah monumen khas dengan motif Aceh, menambah daya tarik bagi wisatawan.
Di kolam tersebut, wisatawan terlihat menikmati senja bersama keluarga dan pasangan, sambil mendayung perahu mengelilingi kolam. Ada juga yang bersantai di bangku-bangku yang terletak di atas jembatan, menambah keindahan suasana sore.
Setelah puas menikmati sinar matahari sore di atas kolam, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke dalam kawasan hutan. Namun, bagi yang ingin mencicipi kuliner lokal, terdapat deretan kantin di pinggir Hutan Kota yang menawarkan berbagai pilihan makanan ringan, hidangan berat, serta beragam jenis minuman.
Memasuki bagian dalam hutan, pengunjung akan dibuat kagum dengan berbagai satwa unik seperti elang, ular, buaya, dan banyak lainnya yang hidup dalam penangkaran.
Selain menjadi destinasi wisata, Hutan Kota ini juga berfungsi sebagai media edukasi bagi masyarakat dan pengunjung. Di atas lahan seluas 48,92 hektare, terdapat lebih dari 300 jenis tanaman dan puluhan spesies satwa dari berbagai wilayah Nusantara, termasuk mamalia, primata, unggas, reptil, hingga amfibi.
Bagi wisatawan yang membawa anak-anak, pengalaman memberi makan hewan seperti rusa dan kuda menjadi momen seru. Dengan membeli wortel yang sudah dikemas seharga Rp 2.000, anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan tersebut. Selain itu, pengunjung juga bisa menambah pengetahuan tentang fauna melalui papan informasi yang terpasang di setiap kandang penangkaran.
Di dalam hutan, terdapat sebuah kolam dengan jembatan gantung yang menjadi spot favorit untuk swafoto. Kolam ini juga dilengkapi wahana permainan anak-anak, seperti perahu bebek yang dapat disewa untuk berkeliling. Selain itu, tersedia wahana lain seperti flying fox dan rumah-rumah pohon dengan desain estetik, yang menambah daya tarik bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dengan cara yang lebih seru.
Objek wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum, seperti puluhan balai musholla yang tersebar di setiap sudut hutan, 38 toilet, serta aula yang mampu menampung hingga 100 orang, cocok untuk acara pertemuan atau gathering.
Di akhir perjalanan, pengunjung akan menemui taman dengan empat monumen Rumah Aceh yang memiliki ornamen unik masing-masing. Bahkan, penulis sempat bertemu dengan sepasang pengantin baru yang sedang melakukan sesi foto After Wedding dengan pakaian adat Aceh.
Rizki Armanda (28), salah satu kru fotografer dalam sesi tersebut, mengatakan kepada analisaaceh.com bahwa Hutan Kota ini memang populer di kalangan pasangan baru untuk sesi foto After maupun Prewedding.
“Ya, tempat ini memang ramai digunakan untuk berburu foto karena banyak spot menarik. Hasil fotonya pun sangat bagus dan indah. Contohnya pasangan yang kita lihat ini, kami sengaja mengambil tema Aceh karena lokasi ini memiliki rumah-rumah Aceh yang sangat cantik,” ujar Rizki.
Selain keindahan alam dan spot foto yang menarik, kini Taman Hutan Kota juga menghadirkan wahana baru bernama Funland Holiday. Beberapa permainan yang ditawarkan antara lain komedi putar safari, ontang-anting, mini coaster dino, serta kereta api dengan trek yang mengelilingi area taman.
Direktur Operasional dan Keuangan Taman Hutan Kota, Iswantara Adi Nugraha, didampingi Manajer Syakrani SKom, menjelaskan bahwa Funland baru saja diluncurkan dan beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
“Harga tiket pada hari biasa dan libur sama, yaitu Rp15 ribu untuk permainan komedi putar safari, ontang-anting, dan mini coaster dino. Sedangkan untuk kereta api, tiketnya seharga Rp20 ribu,” jelas Iswantara.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa setiap pengunjung harus memiliki kartu tiket dengan saldo minimal Rp15 ribu. Kartu ini bisa diisi ulang tanpa batas dan digunakan kembali untuk kunjungan berikutnya ke wahana Funland Holiday lainnya.
“Kami berharap kehadiran wahana ini memberikan dampak positif bagi RTH dan masyarakat Langsa. Ke depannya, kami berencana menambah wahana baru untuk meningkatkan daya tarik taman ini,” tutupnya. (Adv) – (Chairul)