Mualem Punya Kedekatan dengan Pusat, Bustami Sebut Presiden Bukan Milik Golongan

debat kandidat di Hotel Amel pada Jumat (25/10/2024). Foto : Naszadayuna/analisaaceh.com

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Debat kandidat Calon Gubernur Aceh di Hotel Amel pada Jumat (25/10/2024) menjadi ajang adu pandangan dan sindiran antara pasangan nomor urut 01, Bustami Hamzah (Om Bus) – Fadhil Rahmi (Syech Fadhil), dan pasangan nomor urut 02, Muzakkir Manaf (Mualem) – Fadhlullah (Dek Fad).

Dalam sesi debat, Bustami Hamzah mengajukan pertanyaan terkait tantangan berakhirnya dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh.

Ia meminta tanggapan dari pasangan calon nomor urut 02 mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk memastikan keberlanjutan pembangunan di Aceh dan menjaga kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mantan kombatan GAM.

Pasangan calon nomor urut 02 menegaskan bahwa kedekatan dan koneksi mereka dengan pemerintah pusat, terutama Presiden, akan menjadi langkah strategis awal untuk mengupayakan penambahan dana Otsus bagi Aceh.

“Kami memiliki koneksi dengan Presiden terpilih, dan kami akan berupaya semaksimal mungkin menambah alokasi dana Otsus,” kata Mualem.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh wakilnya, Dek Fad, yang menyampaikan bahwa koneksi dan komunikasi dengan pemerintah pusat akan menjadi solusi dalam membangun Aceh.

Menurutnya, konektivitas ini merupakan keunggulan yang tidak dimiliki oleh pasangan calon nomor urut 01.

Namun, Paslon 01 membantah klaim tersebut dengan menegaskan bahwa pemimpin tertinggi negara bukanlah milik satu golongan.

“Presiden bukan milik golongan tertentu beliau milik semua rakyat. Jika saya terpilih, Insya Allah, saya memiliki cara untuk memperpanjang Otsus Aceh dengan menghadap Presiden dan meminta Perpu pengganti undang-undang,” bantah Bustami.

Komentar
Artikulli paraprakADG Belum Cair, Keuchik Abdya Kecewa pada Plt Sekda & Pj Bupati
Artikulli tjetërDebat Pilgub Aceh: Ini Gagasan Paslon soal Internet & Kekerasan Perempuan