Bupati Stop Tambang di Aceh Selatan, Alja Yusnadi Usul BUMD Ambil Alih

Alja Yusnadi Saat Komisi II DPRK Aceh Selatan,

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Langkah Bupati Aceh Selatan Mirwan yang menghentikan sementara aktivitas pertambangan KSU Tiga Manggis dan PT Pinang Sejati Utama mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pimpinan Komisi II DPRK Aceh Selatan, Alja Yusnadi.

Menurut Alja, sejak izin eksplorasi tambang diterbitkan belasan tahun lalu, baru kali ini ada kepala daerah yang berani mengeluarkan surat pemberhentian sementara tersebut.

“Ini merupakan Langkah berani dari seorang Bupati yang revolusioner,” ujar Alja, alumni Magister Agribisnis Unsyiah itu.

Untuk menindaklanjuti langkah berani Bupati tersebut, Alja menyarankan agar Pemkab Aceh Selatan mengambil dua langkah. Pertama, menghentikan secara permanen aktivitas pertambangan yang sudah menimbulkan dampak lingkungan. Kedua, jika tidak memungkinkan untuk dihentikan total, maka pengelolaannya harus melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Jika tidak menguntungkan bagi daerah dan masyarakat sekitar, tutup saja secara permanen. Namun, kalau terpaksa harus diaktifkan juga, saya sarankan BUMD yang mengelolanya,” lanjut Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Aceh Selatan itu.

Menurut Alja, saat ini Pemkab Aceh Selatan sedang mengajukan rancangan qanun tentang BUMD yang berbentuk Perseroda. Alja berharap, ke depan Perseroda melalui anak perusahaannya dapat ikut serta mengelola pertambangan yang ada di Aceh Selatan.

“Perseroda melalui anak perusahaannya nanti harus terlibat dalam pengelolaan pertambangan dan bekerja sama dengan investor,” lanjut kandidat doktor Ilmu Ekonomi Pertanian IPB itu.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Alja berharap BUMD nantinya dipimpin oleh orang yang memahami bisnis, sehingga dapat memberikan keuntungan dan berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“BUMD harus dipimpin oleh orang yang ahli di bidang bisnis, setidaknya memiliki pengalaman dalam mengelola usaha, sehingga mampu melihat peluang di setiap sektor, termasuk sektor pertambangan. Hal ini bisa menjadi solusi di tengah persoalan fiskal kita yang semakin melebar,” ujar Sekretaris Partai Gerindra Kabupaten Aceh Selatan itu.

Oleh karena itu, Alja meminta siapa pun yang nantinya akan memimpin BUMD untuk segera mempersiapkan pembentukan anak perusahaan beserta rencana bisnisnya.

“Secara terbuka saya sampaikan kepada siapa saja yang nanti akan menjadi direksi atau komisaris BUMD, agar mempersiapkan proyeksi anak perusahaan berdasarkan bidang usaha yang sudah dicantumkan dalam rancangan qanun, berikut dengan business plan-nya. Jangan sampai salah kaprah,” demikian disampaikan Alja Yusnadi.

Komentar
Artikulli paraprakKadis Perindagkop Abdya: Koperasi Merah Putih Motor Penggerak Tingkatan Ekonomi Desa
Artikulli tjetërRusman Alian Gantikan Romi Syah Putra di KONI Abdya