Analisaaceh.com, Banda Aceh | Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke 34 yang diselenggarakan di Kabupaten Pidie telah ditutup dan berakhir dengan kafilah Aceh Besar sebagai juara umum, Sementara Kota Sabang menorehkan hasil yang sangat tidak memuaskan, yakni hanya mampu lolos di satu cabang dari sejumlah cabang yang dilombakan.
Terkait permasalahan tersebut, ketua umum Pengurus Besar Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Sabang (PB-IPPEMAS), Saddam Husein dalam keterangannya (28/9) beranggapan bahwa telah terjadi kelalaian di Dinas Syari’at Islam Kota Sabang.
“Dalam beberapa tahun terakhir penyelenggaraan MTQ Aceh, Kota Sabang selalu berada di peringkat yang sangat kurang memuaskan,” ujarnya.
Menurutnya, Dinas Syariat Islam Kota Sabang telah gagal dalam menciptakan kaderisasi peserta MTQ. Itu dibuktikan dengan peserta yang mengikuti MTQ merupakan peserta pada tahun-tahun sebelumnya. Saddam juga mengkhawatirkan terjadinya nepotisme dalam proses seleksi peserta MTQ di Kota Sabang.
“Kafilah MTQ Sabang selalu tidak mendapatkan peningkatan, sedangkan 2021 kita akan menjadi tuan rumah MTQ, dan juga di dalam tubuh Dinas Syariat Islam sendiri tidak menciptakan kaderisasi yang layak, hanya membawa peserta yang sudah ikut berkali-kali,” ungkapnya.
Saddam sangat menyayangkan tidak meningkatnya kualitas peserta MTQ Sabang, mengingat kota Sabang yang direncanakan menjadi tuan rumah MTQ Aceh 2021 nanti, dan berharap Pemerintah Kota Sabang segera mengevaluasi hal ini untuk prestasi Kota Sabang ke depan.
“Saya berharap agar Dinas Syariat Islam Kota Sabang agar dapat meningkatkan prestasi di MTQ Aceh ke depan,” tutupnya.