Analisaaceh.com, Tapaktuan | Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan memberikan klarifikasi terkait kabar seorang pasien anak penderita katarak yang dirujuk ke Banda Aceh menggunakan sepeda motor. Pasien tersebut diketahui bernama Hasnibar (6) warga Gampong Kapa Sesak, Kecamatan Trumon Timur, kabupaten setempat.
Plt Direktur RSUD-YA, Erizaldi, melalui Plt Kabid Pelayanan, Salwiyadi menjelaskan bahwa pasien atas nama Hasnibar tersebut awalnya dirujuk dari Puskesmas Krueng Luas ke Poli Anak RSUD Yuliddin Away sebagai pasien rawat jalan. Setelah diperiksa, pasien tersebut dirujuk kembali ke RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh.
“Dari Poli Anak RSUD Yuliddin Away, pasien dirujuk kembali sebagai pasien rawat jalan ke RSUD Zainoel Abidin di Banda Aceh. Karena statusnya rawat jalan, maka tidak ditanggung BPJS untuk transportasi, termasuk ambulans,” kata Salwiyadi saat dikonfirmasi Analisaaceh.com, Senin (22/9/2025) malam.
Salwiyadi menegaskan bahwa sesuai prosedur, sistem rujukan pasien rawat jalan secara nasional memang tidak disertai dengan fasilitas transportasi seperti ambulans rumah sakit.
“Seluruh Indonesia, pasien rawat jalan baik anak-anak maupun dewas, memang berangkat sendiri atau secara mandiri. Baik itu dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, itu haknya keluarga pasien. Kecuali pasien rawat inap atau kondisi gawat darurat (emergency) dari IGD, barulah dirujuk menggunakan ambulans. Dan ini sistem ini tidak hanya berlaku di RSUD Yuliddin Away Tapaktuan saja, akan tetapi ini berlaku secara nasional,” terangnya.
Sementara itu, Salwiyadi juga menyampaikan bahwa layanan Poli Mata di RSUD Yuliddin Away Tapaktuan untuk sementara tidak beroperasi karena dokter spesialis mata sedang mengambil cuti.
“Poli Mata saat ini ditutup sementara karena dokter sedang menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Medan. Insyaallah, pelayanan akan kembali normal pada Kamis, 25 September 2025,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pasien anak penderita katarak bernama Hasnibar (6) warga Gampong Kapa Sesak Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan terpaksa dirujuk menggunakan sepeda motor ke Banda Aceh. Kejadian memprihatinkan ini terjadi setelah pasien tersebut tidak mendapatkan fasilitas ambulans dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away, meski telah mengeluarkan surat rujukan.
Anggota DPRK Aceh Selatan, Adi Samridha membenarkan kejadian adanya kejadian tersebut. Ia mengungkapkan, sebelumnya keluarga pasien menghubungi dan mendatanginya mengeluhkan kondisi anak mereka yang menderita katarak. Menurut keterangan dokter di Puskesmas, anak itu harus segera di operasi agar tidak mengalami kebutaan total.
“Dokter di Puskesmas menyarankan agar dibawa ke Medan atau Banda Aceh untuk operasi. Namun, pada Jum’at 19 September 2025, ketika keluarga membawa psien ke RSUD Yuliddin Away, dokter spesialis mata sedang tidak berada di tempat,” kata Adi Samridha saat dikonfirmasi Analisaaceh.com, Minggu (21/9/2025).
Karena tidak ada dokter spesialis mata, sebut Adi, kemudiann ia membantu menghubungi direktur rumah sakit untuk meminta bantu mengeluarkan surat rujukan.
Meskipun surat rujukan berhasil dikeluarkan, Adi menyayangkan bahwa rujukan yang diberikan adalah rujukan rawat jalan, bukan rawat inap.
“Karena surat rujukan yang dikeluarkan untuk pasien rawat jalan, saat keluarga ingin merujuk anaknya ke Banda Aceh tidak mendapatkan fasilitas ambulans dari rumah sakit. Akhirnya keluarga merujuk anaknya menggunakan sepeda motor sendiri,” terangya.
Secara terpisah, Ayah pasien, Hermansyah (37) membenarkan bahwa ia terpaksa membawa anaknya ke Banda Aceh menggunakan sepeda motor. Bahkan, ia mengaku anaknya menderita katarak sejak usia satu tahun.
Lebih lanjut, kata Hermansyah, awalnya ia membawa anaknya ke Puskesmas Krueng Luas, namun disarankan untuk ke RSUD Yuliddin Away.
“Setelah sampai di RSUD Yuliddin Away, perawat menyatakan dokter spesialis mata cuti. Kemudian, kami meminta bantuan perawat untuk membuat surat rujukan, tetapi tidak berani dibuat dan ditolak, dengan alasan harus Kembali pada hari Senin,” sebutnya.
Karena merasa buntu, Hermansyah meminta bantuan kepada Adi Samridha, Anggota DPRK Aceh Selatan. Hasilnya, surat rujukan rawat jalan berhasil didapatkan.
“Meski surat rujukan berhasil dikeluarkan berkat bantuan Pak Adi, statusnya hanya rawat jalan. Sehinngga rumah sakit tidak memfasilitasi ambulans. Jadi, kami memutuskan membawa anak kami berobat ke Banda Aceh menggunakan sepeda motor. Kami berangkat pada hari Jumat itu juga,” tambah Hermansyah.
Hermansyah mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD Yuliddin Away. Ia berharap pelayanan rumah sakit dapat lebih baik dalam melayani pasien kedepannya.
“Kami kecewa, seharusnya pasien mendapat pelayanan maksimal, apalagi ini menyangkut penglihatan anak kami. Bahkan, sampai saat ini anak kami belum ditangani. Karena kami belum ke rumah sakit karena rujukan yang diberikan adalah rujukan rawat jalan, dan ini hari Minggu. Kami kemungkinan akan ditolak. Jadi, kami harus menunggu hari Senin untuk masuk ke rumah sakit,” pungkas Hermansyah.