Gangguan Interkoneksi, 12 Kabupaten di Aceh Gelap Gulita

Analisaaceh.com, Blangpidie | Sebanyak 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh mengalami pemadaman listrik serentak pada Senin (29/9/2025) sejak pukul 16.23 WIB hingga 20.20 WIB. Pemadaman ini terjadi akibat gangguan pada sistem pembangkit interkoneksi Sumatera.

Wilayah terdampak meliputi Kabupaten Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh Selatan, dan Subulussalam.

Terkait pemadaman ini, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, Lukman Hakim menyampaikan permintaan maaf kepada konsumen atas gangguan pada interkoneksi transmisi 150 kV (Arun – Bireuen) Sumatera yang terjadi, sehingga menyebabkan listrik terhenti sementara waktu di beberapa wilayah di Provinsi Aceh.

Manajer Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, Lukman Hakim, saat dikonfirmasi Analisaaceh.com, Senin (29/9) malam, membenarkan adanya gangguan sistem kelistrikan.

“Iya benar, saat ini sedang terjadi gangguan pembangkit interkoneksi Sumatera,” kata Lukman Hakim.

Lukman menjelaskan bahwa gangguan terjadi pada interkoneksi transmisi 150 kV (Arun – Bireuen) yang mengakibatkan terhentinya aliran listrik di sejumlah wilayah. Meski demikian, ia menegaskan bahwa tidak seluruh wilayah di kabupaten terdampak mengalami pemadaman total, melainkan hanya sebagian.

“Tidak semua kabupaten di Aceh mengalami padam listrik. Misalnya di Abdya, tidak seluruh wilayah padam, hanya sebagai saja. Jadi, hampir merata yang sudah pasti kena dampak,” jelasnya.

Menurut Lukman, penyebab pasti dari gangguan tersebut masih dalam proses investigasi. Informasi awal yang diterima menyebutkan adanya ‘trik’ atau gangguan teknis di PLTU Nagan Raya pada pukul 16.23 WIB, sehingga memengaruhi sistem interkoneksi kelistrikan Sumatera yang mencakup pembangkit, transmisi, dan distribusi.

“Kami sebagai pengelola distribusi, sekitar pukul 16.23 WIB menerima informasi tentang gangguan salah satu komponen di dalam sistem interkoneksi. Sehingga untuk penyebabnya sedang dilakukan investigasi oleh tim, dari sisi pengecekannya. Sampai saat ini masih dalam penelusuran,” ucap Lukman.

Lukman menambahkan, sistem kelistrikan Aceh sudah terinterkoneksi se-Sumatera, yang mencakup pembangkit, transmisi, dan jaringan distribusi. Gangguan di salah satu komponen inilah yang menyebabkan kehilangan tegangan.

Lebih lanjut, kata Lukman, PLN saat ini tengah menjalankan manajemen beban untuk mengatasi krisis daya dan melakukan pengalihan suplai ke wilayah lain agar tidak seluruh daerah terdampak secara bersamaan.

“Jadi untuk manajemen beban tetap kita jalankan saat ini,” kata Lukman.

Meskipun upaya perbaikan sedang berlangsung, Lukman belum dapat memberikan estimasi pasti kapan listrik akan kembali normal sepenuhnya.

“Untuk saat ini estimasi listrik akan kembali nyala belum ada kepastian,” terangnya

Terkait kondisi ini, lanjut Lukman, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap antisipatif, khususnya terkait tegangan listrik yang belum sepenuhnya stabil. Pengguna elektronik diminta memperhatikan penggunaan alat-alat mereka, mengingat sistem tegangan listrik masih dalam proses pemulihan

“Tim masih berupaya memulihkan sistem. Masyarakat diimbau untuk mengurangi penggunaan alat elektronik karena tegangan listrik belum stabil,” ungkapnya.

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan dan memohon doa agar penormalan cepat selesai,” pungkas Lukman Hakim.

Komentar
Artikulli paraprakPernyataan Mualem Dinilai Belum Sentuh Akar Masalah Lingkungan di Aceh
Artikulli tjetërMerayakan Identitas Aceh Lewat Meuseuraya Festival: Inklusif, Digital, dan Berkelanjutan