Pemkab Abdya Perjuangkan Pembangunan Tanggul Sungai Krueng Beukah ke BNPB

Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya). Foto: Ist

Analisaaceh.com, Blangpidie | Seluas 20 hektare lahan sawah milik Kelompok Tani Padang Jati, Gampong Padang Baru, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) rusak parah akibat diterjang banjir luapan sungai Krueng Beukah, pada Minggu malam (9/11/2025).

Akibatnya, lahan sawah yang sudah siap tanam tersebut kini dipenuhi pasir, kerikil, dan sampah kayu.

Penyebab utama banjir bisa masuk ke areal persawahan petani itu, dikarenakan Sungai Krueng Beukah di kawasan tersebut tidak memiliki tanggul pengaman tebing.

Atas kondisi ini, Pemerintah Abdya melalui Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) setempat terus berupaya agar masalah tersebut bisa segera teratasi.

“Dinas Pertanian dan Pangan sudah melakukan koordinasi dengan kita. Hal ini juga sudah kami laporkan kepada pimpinan. Insya Allah malam ini kami langsung ke BNPB di Jakarta,” kata Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBK Abdya, Nazaruddin, Rabu (12/11/2025).

Lebih lanjut, sebut Nazaruddin, pembangunan tanggul pengaman tebing Krueng Susoh memang sangat mendesak. Sebab, letak sungai tersebut sangat berdekatan dengan pemukiman dan lahan pertanian masyarakat.

“Kita juga sudah mengajukan pembangunan rehab rekon di kawasan Gampong Kuta Bahagia. Untuk yang ini, kita ajukan tanggap darurat, sebab kondisinya mendesak,” ucap Nazaruddin.

Lebih lanjut, tambahnya, apalagi saat ini Pemerintah Abdya sedang melaksanakan Musim Tanam (MT) Rendengan tahun 2025.

“Kita berharap, pemerintah pusat melalui BNPB nantinya bisa mengabulkan usulan kita ini, agar lahan pertanian masyarakat bisa terselamatkan dari bencana banjir,” pungkasnya.

Komentar
Artikulli paraprakKoalisi Masyarakat Sipil Aceh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto