Dua Hari Tanpa Kabar, Warga Aceh di Perantauan Cemas Tak Bisa Hubungi Keluarga

Rumah warga yang terendam banjir, foto: BPBD Aceh Besar.

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sudah dua hari terakhir, sebagian warga Aceh yang tinggal di luar daerah dibuat cemas. Banjir bandang, listrik padam, dan gangguan jaringan telekomunikasi di sejumlah wilayah Aceh membuat mereka tak bisa menghubungi keluarga di kampung halaman.

Muhammad, seorang ASN asal Tangse yang kini tinggal di Jakarta Selatan, mengaku terus memantau berita sambil berulang kali mencoba menghubungi keluarganya. Namun semua sambungan telepon dan pesan yang ia kirim tidak pernah terkirim.

“Biasanya kalau banjir, minimal ada kabar singkat. Tapi sekarang benar-benar tidak ada. Saya khawatir karena sudah dua hari tidak bisa terhubung sama sekali,” kata Muhammad, Kamis (27/11/2025).

Situasi serupa dialami Deddy, warga Lhoksukon yang berdomisili di Banda Aceh. Sejak banjir melanda, ia tak berhasil mendapatkan kabar dari keluarganya di Aceh Utara.

“Saya telpon berkali-kali tapi nggak masuk. Teman-teman lain juga cerita hal yang sama. Ada yang keluarganya di Pidie, ada yang di Nagan Raya. Jaringannya memang sedang susah,” ungkapnya.

Di beberapa daerah, banjir dan longsor merusak infrastruktur kelistrikan serta memutus akses jalan. Aliran listrik belum pulih sepenuhnya, dan jaringan seluler di sejumlah titik dilaporkan masih tidak stabil. Kondisi ini membuat komunikasi antara warga perantauan dan keluarga di Aceh terputus.

Bagi mereka yang tinggal jauh dari kampung, kabar kecil dari rumah biasanya menjadi penenang. Namun kali ini, ketidakpastian itu berubah menjadi kecemasan.

“Yang penting tahu mereka aman. Itu saja,” ujar Muhammad.

Komentar
Artikulli paraprakSembilan Tower Roboh, PLN Kirim Material via Hercules
Artikulli tjetërBupati Safaruddin Siagakan Tim dan Minta Masyarakat Abdya Waspada Bencana Hidrometeorologi