
Analisaaceh.com, Banda Aceh | BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Aceh pada 6 hingga 8 Desember 2025. Puluhan kabupaten/kota diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat yang berpotensi disertai angin kencang.
Menurut BMKG, kondisi ini dipicu oleh Indeks Dipole Mode bernilai negatif, belokan angin di wilayah Aceh, serta suhu muka laut Samudera Hindia yang menghangat. Faktor-faktor tersebut meningkatkan pembentukan awan hujan secara signifikan.
BMKG menyebutkan sejumlah daerah masuk dalam kategori berisiko tinggi selama periode peringatan ini. Wilayah tersebut meliputi Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Singkil, Aceh Barat, Pidie, Pidie Jaya, Bener Meriah, Gayo Lues, Bireuen, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Jaya, dan Subulussalam.

“Wilayah-wilayah ini perlu meningkatkan kewaspadaan karena potensi hujan lebat dan angin kencang cukup tinggi,” ujar BMKG dalam peringatan resminya.
BMKG menegaskan potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, dan luapan sungai dapat meningkat selama cuaca ekstrem berlangsung.
“Intensitas hujan yang tinggi berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, sehingga kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan,” tulis BMKG dalam keterangannya.
Prakirawan juga mengimbau masyarakat di kawasan rawan longsor dan lereng pegunungan untuk segera menjauh apabila terlihat awan hitam tebal atau hujan mulai turun. Warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai juga diingatkan untuk mengantisipasi potensi luapan air.
Selain itu, BMKG meminta pemerintah daerah, tim siaga bencana, dan masyarakat untuk terus memantau informasi resmi selama periode cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau seluruh pihak untuk mengikuti perkembangan peringatan cuaca dan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan,” ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda.



