Kelangkaan LPG 3 Kg di Abdya, Warga Keluhkan Harga Mahal

Penyidakan pangkalan gas LPG 3 Kg di T. Umar Simpang Blower Kecamatan Suka Ramai. Foto: Naszadayuna/Analisaaceh.com

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram terjadi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut memicu lonjakan harga gas bersubsidi hingga mencapai Rp35.000 per tabung di tingkat pangkalan, jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp22.500.

Lonjakan harga ini terpantau di sejumlah pangkalan LPG, khususnya di Kecamatan Susoh. Warga mengaku kesulitan mendapatkan gas melon akibat stok yang terbatas, sehingga terpaksa membeli dengan harga tinggi.

Seorang warga Susoh, Junaidi, mengatakan dirinya membeli LPG 3 kilogram seharga Rp35.000 per tabung di salah satu pangkalan.

“Saya baru beli gas elpiji 3 kilogram di Kecamatan Susoh. Harganya sudah Rp35.000 per tabung,” ujar Junaidi, Sabtu (20/12/2025).

Menurutnya, pihak pangkalan telah menjelaskan sejak awal bahwa LPG 3 kilogram tidak dijual sesuai HET. Alasannya, pasokan gas di Aceh sedang langka akibat dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah, sehingga pangkalan harus mendatangkan LPG dari luar daerah.

“Pihak pangkalan bilang gas diambil dari Medan. Jadi ada biaya tambahan seperti sewa truk, upah sopir, dan biaya distribusi lainnya. Itu yang bikin harga naik,” jelasnya.

Warga juga menyebutkan bahwa distribusi LPG ke wilayah tersebut dilakukan oleh agen PT Suria Meukat Gah. LPG diangkut menggunakan truk dari Medan, Sumatera Utara. Satu unit truk dilaporkan membawa sekitar 560 tabung yang kemudian didistribusikan ke tujuh pangkalan di Abdya, dengan jatah rata-rata 80 tabung per pangkalan.

“Saya lihat langsung truk bertuliskan PT Suria Meukat Gah menurunkan tabung gas di pangkalan,” ungkap Junaidi.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopperindag) Abdya, Zedi Saputra, membenarkan adanya kelangkaan LPG 3 kilogram. Ia menjelaskan, gangguan pasokan terjadi akibat terhambatnya distribusi dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Meulaboh, Aceh Barat, pascabencana banjir dan longsor.

“Memang terjadi pergeseran pasokan LPG di Abdya. Yang sebelumnya dipasok dari Meulaboh, kini didatangkan dari Sumatera Utara, tepatnya Pakpak Bharat,” kata Zedi saat dikonfirmasi, Sabtu (20/12/2025).

Zedi menyebutkan, di Abdya terdapat tiga agen resmi penyalur LPG 3 kilogram, yakni PT Ujung Raja Kuala Batu, PT Gah Lhee Kilo, dan PT Suria Meukat Gah. Masing-masing agen mendapatkan alokasi tambahan sebanyak 560 tabung untuk menutupi kekurangan stok di lapangan.

Ia juga mengungkapkan, hasil koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga menunjukkan bahwa kendala utama pasokan LPG berasal dari keterbatasan armada mobil tangki di SPBE Meulaboh akibat dampak banjir.

“Pertamina membenarkan bahwa mereka kekurangan armada mobil tangki karena jalur distribusi dari Aceh Utara ke Meulaboh terdampak banjir,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pertamina saat ini mengupayakan pengiriman LPG melalui jalur laut serta mendatangkan pasokan dari Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Namun, proses tersebut masih memerlukan simulasi jalur distribusi dan perhitungan biaya transportasi.

Dalam pembahasan bersama para agen LPG di Abdya, sempat muncul usulan penyesuaian HET menjadi Rp30.500 per tabung apabila pasokan didatangkan dari Medan. Meski demikian, Zedi menegaskan wacana tersebut masih dalam tahap kajian.

“Draft memang sudah ada, tapi harus mempertimbangkan banyak aspek, apalagi dalam kondisi bencana seperti sekarang,” katanya.

Zedi menambahkan, berdasarkan hasil diskusi terakhir pada Minggu (14/12), Pertamina menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Abdya tidak menaikkan HET LPG 3 kilogram. Pertamina menyatakan siap menanggung tambahan biaya transportasi dari Pakpak Bharat ke Abdya.

“Alhamdulillah, Pertamina bersedia mensubsidi biaya tambahan tersebut sehingga HET LPG 3 kilogram tetap berlaku,” pungkasnya.

Komentar
Artikulli paraprakKPI Aceh Imbau Televisi Lokal dan Nasional Perkuat Siaran Kebencanaan
Artikulli tjetërPascabanjir, Harga Kebutuhan Pokok di Blangpidie Mulai Turun