USK Siapkan Pembebasan UKT bagi Mahasiswa Korban Bencana Aceh

Prof Marwan (tengah) saat memberi keterangan kepada media, foto: naszadayuna/analisaaceh.com

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, menyatakan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh turut berdampak langsung pada sivitas akademika USK, baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan.

“Dampak ini juga dirasakan oleh kampus USK. Mahasiswa, dosen, dan karyawan kita ada yang keluarganya juga menjadi korban,” ujar Marwan kepada media, Jum’at (26/12/2025).

Berdasarkan pendataan sementara, tercatat 3.878 mahasiswa dan 51 dosen serta tenaga kependidikan terdampak bencana tersebut. Menyikapi kondisi ini, USK membentuk Satuan Tugas (Satgas) USK untuk membuka penggalangan donasi melalui Rumah Amal USK.

Marwan menjelaskan, donasi yang dihimpun tidak hanya berasal dari internal kampus, tetapi juga dari masyarakat luas yang mempercayakan penyaluran bantuan melalui USK. Hingga kini, total donasi yang terkumpul mencapai sekitar Rp2,27 miliar, dengan dana yang telah disalurkan sebesar Rp1,38 miliar.

“Kami juga membantu mahasiswa yang terdampak, termasuk memberikan kebijakan pembebasan UKT bagi mahasiswa yang orang tuanya terdampak berat hingga selesai kuliah,” katanya.

Selain pembebasan UKT, USK juga menyiapkan bantuan biaya hidup selama tiga bulan bagi mahasiswa terdampak, yang diusulkan ke kementerian terkait. Pemberian bantuan tersebut disesuaikan dengan tingkat dampak yang dialami.

“Saat ini masih kita teliti datanya, karena ada yang terdampak berat dan ringan. Jadi bantuan diberikan sesuai dampaknya,” ujar Marwan.

Dalam upaya penanganan bencana di masyarakat, Satgas USK mengerahkan 1.592 relawan, terdiri atas 480 tenaga kesehatan dan 1.112 relawan umum serta mahasiswa. Tenaga kesehatan yang diturunkan meliputi dokter spesialis, dokter umum, perawat, tenaga farmasi, peserta PPDS, hingga dokter internship.

Respons kemanusiaan Satgas USK menjangkau 10 kabupaten/kota, yakni Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

Selain layanan kesehatan, Satgas USK menyalurkan bantuan logistik berupa air mineral, beras, mi instan, sarden, dan pakaian, serta melakukan penyediaan air bersih melalui lima unit filter air, pembangunan empat sumur bor, dan pembersihan 477 sumur air bersih di wilayah terdampak.

Satgas USK juga melakukan survei kerusakan infrastruktur yang mencakup 1.258 bangunan dan 168 ruas jalan di Kabupaten Pidie Jaya dan Bireuen.

USK menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemulihan masyarakat Aceh melalui kolaborasi lintas sektor dan penguatan aksi kemanusiaan berbasis kampus.

Komentar
Artikulli paraprak21 Tahun Tsunami Aceh, Bupati Safaruddin Ajak Bangkit Bersama
Artikulli tjetërMulai Hari Ini, Jembatan Kuta Blang Kembali Dibuka, Kapasitas Maksimal 30 Ton