Analisaaceh.com, Banda Aceh | PON XXI Aceh-Sumut 2024 semakin kompetitif, dengan kontingen tuan rumah Aceh mencatat kemajuan signifikan dalam perolehan medali.
Per 16 September 2024, DKI Jakarta masih memimpin klasemen dengan total 284 medali, terdiri dari 106 emas, 90 perak, dan 88 perunggu, meskipun persaingan semakin ketat.
Jawa Barat berada di posisi kedua dengan 292 medali (98 emas, 96 perak, 98 perunggu), namun menghadapi tantangan berat untuk merebut kembali posisi puncak.
Klasemen dipimpin oleh DKI Jakarta berkat perolehan medali emas yang lebih tinggi.
Aceh, sebagai tuan rumah, telah menunjukkan performa yang mengesankan dengan melonjak ke posisi kelima setelah sebelumnya berada di peringkat ke-12 pada PON XX Papua.
Saat ini, Aceh mengumpulkan 42 medali emas dari total 117 medali yang diraih, melampaui Jawa Tengah yang berada di posisi keenam dengan 38 medali emas dari total 142 medali.
Di sisi lain, kontingen Sumatera Utara, juga tuan rumah, berada di posisi keempat dengan 134 medali secara keseluruhan, termasuk 51 medali emas.
Prestasi ini menunjukkan upaya keras mereka untuk meningkatkan peringkat di event olahraga nasional ini.
Jawa Timur, yang berada di posisi ketiga, juga mencatatkan pencapaian yang signifikan dengan 94 medali emas dari total 266 medali.
Meskipun perolehan medali total mereka lebih tinggi, persaingan untuk medali emas tetap menjadi kunci.
Kontingen DI Yogyakarta dan Bali juga menunjukkan performa yang solid. DI Yogyakarta berada di posisi ketujuh dengan total 81 medali, sementara Bali berada di posisi kedelapan dengan 78 medali.
Masing-masing daerah ini menunjukkan kemajuan yang patut diperhatikan dalam kompetisi ini.
Sementara itu, Kalimantan Timur melangkah ke peringkat sepuluh dengan 72 medali, menggusur Banten yang kini berada di posisi kesebelas.
Banten, dengan total 47 medali, menghadapi tantangan untuk memperbaiki posisi mereka dalam sisa waktu kompetisi.
PON XXI Aceh-Sumut 2024, yang berlangsung dari 9 hingga 20 September 2024, melibatkan 5.636 atlet dan 2.752 ofisial yang bersaing dalam 33 cabang olahraga.
Dengan waktu yang tersisa, ketatnya persaingan dan kemungkinan perubahan posisi masih sangat terbuka, menjadikan ajang ini penuh dinamika dan kejutan. (Yuna)