ACF Jadi Andalan Untuk Datangkan Wisatawan ke Aceh

Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan kegiatan ACF 2022 saat jadi pembicara di kegiatan AKI 2022

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Event Aceh Culinary Festival (ACF) diyakini mampu mendongkrak kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Tanah Rencong.

Tak hanya menarik minat wisatawan hadir, event yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dengan berkolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu juga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya yang bergerak di bidang UMKM.

Direktur Event Daerah Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Reza Fahlevi, tak menampik jika kekuatan Aceh itu berada di wisata kulinernya.

Hal itu, kata dia, terbukti bahwa event tersebut tetap bertahan dan relevan untuk mendatangkan wisatawan hingga saat ini.

“Kuliner itu jadi sesuatu kekuatan kita, dari sekian banyak event itu ada yang survive hingga bertahan saat ini, seperti ACF, ini harus jadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan ke Aceh,” kata Reza saat menjadi narasumber kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 dengan tema “Bicara Apresiasi: Kuliner” di Taman Bustanussalatin, Kota Banda Aceh, Kamis, 4 Agustus 2022.

Sebagai inisiator ACF yang pertama kali diadakan sejak 2014 lalu itu, Reza mengatakan, event ini diadakan berangkat dari semangat untuk menarik hingga mengenalkan makanan khas Aceh ke wisatawan mancanegara.

ACF dibangun dari sebuah narasi yang kuat dan memiliki cerita di balik khasnya kuliner Aceh yang mungkin tidak ada di daerah lain. Kemudian narasi tersebut dituangkan dalam sebuah event yang otentik, unik dan experience.

Pengunjung maupun wisatawan yang hadir mendapatkan pengalaman baru saat mencicipi kuliner Aceh.

“Nantinya pengunjung itu bisa mendapat experience dan kesan yang mendalam, mereka jadi betul-betul merasakan Aceh kuliner,” ucap mantan Kadisbudpar Aceh itu.

Apalagi saat ini wisatawan kelas premium memang mencari kuliner yang otentik dan unik, mereka juga ingin mengetahui bagaimana cerita di balik lezatnya kuliner Aceh tersebut.

Jika itu tidak dibangun dari awal, kata Reza, berarti event tersebut biasa-biasa saja dan tidak ada keunikan yang ditunjukkan.

Wisatawan premium itu, lanjut Reza bisa datang dari mana saja, apalagi posisi Aceh secara geografis sangat strategis dan dekat dengan pasar. Tinggal bagaimana pemerintah daerah mengolah potensi yang sudah ada ini, jadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat.

“Aceh itu sangat dekat dengan pasar, artinya Aceh berada di antara Selat Malaka, seberangnya ada Malaysia, Thailand dan Singapura yang sebenarnya itu pasar utama Pariwisata Aceh,” ujarnya.

Gaung ACF 2022 hingga Jakarta

Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan kegiatan ACF 2022 tidak hanya heboh di kalangan masyarakat Aceh saja, melainkan hingga ke Jakarta.

Bahkan, kuliner Aceh juga akan ditampilkan di salah satu hotel mewah di Jakarta yaitu Shangri-La. Managemen hotel akan men-display beragam kuliner Aceh hingga tiga hari ke depan.

“ACF ini hebohnya bukan hanya di Aceh saja tapi sampai ke Jakarta. Bahkan dilirik hotel. Kuliner Aceh akan ditampilkan di Shangril-La selama tiga hari, mereka menghargai kuliner Aceh,” kata Almuniza yang turut menjadi pembicara di kegiatan AKI 2022.

Menurut Almuniza, hal itu menjadi keuntungan bagi Aceh karena hotel tersebut memiliki jaringan yang berada di berbagai belahan dunia. Ini jadi momentum untuk mempromosikan kuliner khas Tanah Rencong.

Sebagai informasi, ACF atau Festival Kuliner Aceh akan diselenggarakan pada 5-7 Agustus 2022 di Taman Sulthanah Safiatuddin atau dikenal Komplek Taman PKA Lampriek, Kota Banda Aceh, dengan menghadirkan pelaku UMKM se-Sumatera. []

Komentar
Artikulli paraprakMasuk 50 Besar ADWI, Sandiaga Puji Sektor Wisata Desa Ulee Lheue
Artikulli tjetërGudang Logistik di Aceh Besar Terbakar, Tiga Petugas Damkar Tumbang