Afdhal Jihad: Tempat dan Posisi Kuliah Tidak Menentukan Prestasi

Ketua STKIP Abdya Afdhal Jihad dalam acara pembukaan Masa Ta’aruf (Masta) mahasiswa STKIP Muhammadiyah Abdya yang berlangsung di Aula Kampus setempat, Senin (22/8/2022). Foto: Ahlul Zikri

Analisaaceh.com, Blangpidie | Ketua Sekolah Tinggi Kegurugan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Barat Daya (Abdya) Afdhal Jihad menyebutkan bahwa tempat dan posisi kuliah itu tidak menentukan prestasi. Sebab, di era sekarang yang dibutuhkan adalah kompetensi, skil dan keahlian.

Hal itu disampaikan Afdhal Jihad dalam acara pembukaan Masa Ta’aruf (Masta) mahasiswa STKIP Muhammadiyah Abdya yang berlangsung di Aula Kampus setempat, Senin (22/8/2022).

Menurut Afdhal, jika dilihat dari segi luar kampus STKIP Muhammadiyah ini memang sederhana. Namun, tempat dan posisi tidak lagi menentukan prestasi, karena yang menentukan berkembang atau tidaknya seseorang adalah dirinya sendiri.

“Tapi dengan keterbatasan ini kita harus bangkit dan berkembang, kita harus menjemput masa depan dengan cara mengembangkan diri kita menjadi orang yang memiliki kompetensi, dan disini kita pastikan proses pembelajarannya berjalan dengan baik,” ujarnya.

Atas nama keluarga besar STKIP Muhammadiyah Abdya, Afdhal juga mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru STKIP Muhammadiyah Abdya.

“Mudah-mudahan di kampus STKIP Muhammadiyah Abdya ini bisa menjadi tempat bagi anak-anak kami berproses untuk lebih baik lagi kedepannya,” sebut Afdhal.

Kuliah itu adalah dalam rangka mengembangkan diri supaya menjadi agen perubahan dan penggerak perubahan.

“Karena dengan kuliah maka kita akan bisa mengembangkan diri dan bisa membangun kemajuan negeri ini kearah yang lebih baik serta dapat membuat kita berfikir secara sistematis dan komprehensif ataupun menyeluruh, tidak lagi melihat skat-skat akan bisa berfikir secara kritis,” terangnya.

Afdhal juga mengatakan, kegitan Masta itu bukan dalam ajang untuk membuli, akan tetapi dalam rangka membuka pandangan tentang apa itu kampus dan apa itu menjadi mahasiswa. Ia juga mengingatkan bahwa tidak ada kegiatan-kegiatan yang tidak humanis dalam berjalannya kegiatan Masta ini.

“Walaupun kampus kita biasa-biasa saja, akan tetapi yang membentuk anak-anakku sekalian ini adalah proses yang ada disini, salah satunya adalah proses pembelajaran. Kami harap nanti anak-anakku sekalian bisa bergabung dengan BEM, oraganisasi-oraganisasi kemahasiswaan termasuk ESA dan Himatika. Sehingga dengan begitu betul-betul dapat membantu mahasiswa dalam rangka mengembangkan dirinya,”bucapnya.

Yang terpenting, kata Afdhal, adalah proses mahasiswa berada disini baik dalam rangka membentuk skil, keahlian dalam bidang masing-masing termasuk dalam rangka mengembangkan diri. Dengan cara memiliki dan harus menjadi mahasiswa yang sebenar-benarnya.

“Mahasiwa yang sebenarnya itu adalah mahasiswa yang memiliki kesadaran potensi dirinya. Intinya kesempatan baik ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan tidak ada kata bahwa karena ini di daerah, ini perguruan tinggi kecil dan lain sebagainya. Karena yang menentukan itu semua adalah prosesnya dan juga diri kita sendiri, walaupun dengan keterbatasan. Tetapi kita harus berproses dengan baik dan harus memiliki komitmen yang tinggi, insyaallah pasti akan berhasil,” kata Afdhal.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakBelasan Rumah Warga di Gayo Lues Terbakar, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar
Artikulli tjetërPolisi Tangkap Agen Togel di Langsa