Aktivis Lingkungan Aceh Farwiza Farhan Masuk Daftar Tokoh Inspiratif TIME 2022

Farwiza Farhan, aktivis lingkungan hidup asal Aceh berhasil masuk ke dalam daftar TIME 100 Next 2022 kategori Leaders

Analisaaceh.com | Farwiza Farhan, aktivis lingkungan hidup asal Aceh berhasil masuk ke dalam daftar TIME 100 Next 2022 kategori Leaders. Farwiza menjadi sosok inspiratif dan bahkan menjadi cover utama TIME Oktober 2022.

Farwiza Farhan merupakan salah satu aktivis lingkungan dan konservasionis hutan di Kawasan Ekosistem Leuser, Sumatra. Ia aktif dan memimpin Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA), organisasi non-profit yang berfokus pada tata kelola lahan dan hutan di Aceh.

“Ketika saya mulai (pekerjaan ini), semua orang berkata: ‘Kamu tidak bisa melakukan semuanya. Kamu harus fokus. Kamu tidak dapat melakukan pendidikan dan kehutanan dan pertanian dan pendidikan, kamu harus memilih’,” kata Farwiza, dikutip dari Time pada Kamis (29/9/2022).

Hutan merupakan salah satu paru-paru terbesar dunia, dan jika hutan-hutan ini ditebang maka hal itu akan berdampak kepada kehidupan. Mempertahankan ekosistem dari industri, dari pembangunan, dari pemburu liar seperti yang dilakukan Farwiza dan rekan-rekan aktivisnya adalah pekerjaan penting dalam menjaga masa depan semua habitat makhluk hidup.

Farwiza Farhan

“Jika hutan-hutan ini ditebang maka semua CO? dilepaskan kembali ke atmosfer yang sudah terbebani, ke dalam gas rumah kaca yang menyelimuti dunia dan menjebak panas matahari. Oleh karena itu mempertahankan ekosistem dari industri, dari pembangunan, dari pemburu liar, seperti yang dilakukan Farwiza dan rekan-rekan aktivisnya adalah pekerjaan penting. Dan pekerjaan itu dilakukan oleh orang-orang muda yang berpikiran sama, yang akan membuat perbedaan bagi masa depan dunia kita,” tulis Time.

Lulusan PhD di Department of Cultural Anthropology and Development Studies, Radboud University Nijmegen, Belanda ini pernah mendampingi aktor Hollywood Leonardo DiCaprio di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) pada 2016. Ia fokus dalam membela ekosistem alam dimana hewan seperti badak dan harimau masih hidup bebas di alam liar.

Perempuan kelahiran Banda Aceh, 1 Mei 1986 tersebut sebelumnya juga pernah meraih sejumlah penghargaan diantaranya National Geographic Wayfinder Award 2022, pemenang 2021 Pritzker Emerging Environmental Genius Award, dan Whitley Awards 2016.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakPolisi Tangkap Sopir Hiace Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Gadis Asal Aceh Timur
Artikulli tjetërGit Sigit Santoso Kagumi Keindahan Alam Aceh