Alami Kebutaan dan Lumpuh, Bocah Sembilan Tahun di Abdya Butuh Uluran Tangan

Husnul Qatimah (9) warga Gampong Alue Rambot Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), yang mengalami cacat fisik sejak lahir. (Foto: Analisaaceh.com/ Ahlul)

Analisaaceh.com, Blangpidie | Takdir memang tidak ada yang tahu, begitu juga apa yang dialami bocah perempuan bernama Husnul Qatimah (9) warga Gampong Alue Rambot Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), yang mengalami cacat fisik sejak lahir.

Halimah (34), yang tak lain adalah ibunya hingga kini masih berusaha mendapatkan biaya untuk mengupayakan kesembuhan putri kesayangannya Husnul Qatimah, anak perempuan yang menderita kebutaan dan lumpuh.

“Kami tentunya menginginkan anak kami sehat, tetapi apa daya tidak ada biaya untuk pengobatan dan kesembuhan anak saya,” ungkap Halimah saat ditemui Analisaaceh.com di kediamannya pada Selasa (19/10/2021).

Dirinya mengaku sempat putus asa dan beranggapan bantuan dari pemerintah hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu saja.

Menurutnya, ia tidak bisa ditinggalkan dari tempat tidurnya dengan waktu yang lama. Sekalipun ditinggalkan untuk waktu mencuci piring akan tetap menangis apa lagi untuk waktu yang lama.

“Ini nangis terus jika ditinggalkan dari tempat tidurnya, sekalipun waktu yang singkat untuk mencuci piring saja menangis, apa lagi waktu yang lama,” kata Halimah.

Dengan kondisinya yang memprihatinkan, Husnul Qatimah sangat membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah serta uluran tangan dari para dermawan yang memiliki kecukupan ekonomi untuk membantunya.

“Saya ingin melihat anak saya hidup seperti anak lainnya, mengalami pendidikan bisa bermain serta tertawa menikmati indahnya dunia, namun karena segala keterbatasan terpaksa sampai usia anak saya sembilan tahun pun kami belum mampu membawa ke rumah sakit,” ungkap Halimah.

“Sejak lahir sampai dengan sekarang, Husnul Qatimah hanya dapat berbaring dan digendong. Jangankan untuk duduk apalagi berdiri, merangkak saja tidak mampu lantaran tangan dan kakinya yang lemah serta kebutaan dan lumpuh,” imbuhnya.

Sementara itu, Pj. Keuchik Alue Rambot, Sawal (50) mengakui bahwa Halimah hanya tinggal bersama ketiga anaknya, sedangkan suaminya tak tau dimana.

Menurut Sawal, sebelumnya mereka berempat tinggal di gubuk kecil, kemudian rumah yang mereka tempati mendapat bantuan renovasi dari pemerintah. Rumah tersebut sebelumnya berukuran kecil yang belum sepenuhnya rampung, hanya memiliki satu kamar dan dapur tanpa kamar mandi.

“Tahun 2017 yang lalu ada bantuan rehab rumah dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp15 Juta, melalui program Bantuan Rumah Swadaya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, Halimah juga mendapatkan Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Namun dikarenakan keadaan yang tidak memungkinkan, Sawal berharap kepada pemerintah dan donatur agar Husnul Qatimah bisa mendapatkan perobatan hingga normal dan bisa mendapatkan pendidikan.

“Tentunya kita mengingkan Husnul Qatimah sehat seperti anak yang lain, kita berharap semoga ada bantuan dari pemerintah untuk membantu biaya pengobatan Husnul Qatimah,” ungkap Keuchik. (Ahlul)

Editor : Nafrizal
Rubrik : ACEH BARAT DAYA
Komentar
Artikulli paraprakAceh Bebas PPKM Level 4
Artikulli tjetërPolisi Ringkus Pengedar Sabu di Langsa