Analisaaceh.com, Kuala Simpang | Ambulace yang membawa jenazah Nurhayati (60) warga Lhoksukon Aceh Utara tejebak banjir di Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (3/11/2022).
Nurhayati meninggal dunia di Malaysia dan dibawa menggunakan Ambulance dari Bandar Udara Internasional Kualanamu (KNIA) Sumatera Utara menuju ke rumah duka.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, Ibnu Haris Al Husain, S.Si melalui Koordinator SAR Langsa, Aulia Rahman mengatakan, mobil ambulance sempat tertahan dan terjebak banjir sejak Rabu (02/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Namun kini sudah berhasil dievakuasi tim SAR.
Baca Juga: Stok Logistik di Posko Pengungsian Banjir Aceh Tamiang Kosong
“Alhamdulillah, jenazah sudah berhasil dievakuasi sekitar pukul 13:45 WIB, dan dibawa oleh ambulan dari RS Cut Meutia Kota Langsa,” kata Aulia saat dikonfirmasi Analisaaceh.com.
Evakuasi tersebut turut dibantu pihak TNI, Polri dan masyarakat setempat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, banjir melanda kabupaten Aceh Tamiang sejak Selasa (1/11) berdampak pada 10.775 Kepala Keluarga (KK) dengan 28.810 jiwa. Dari jumlah tersebut, saat ini sebanyak 12.697 KK dengan 42.140 jiwa dalam 12 kecamatan masih terdampak.
Baca Juga: Banjir di Aceh Tamiang, Akses Transportasi Banda Aceh – Medan Macet Total
Adapun 12 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun, Bandar Pusaka, Kejuruan Muda, Sekerak, Kota Kuala Simpang, Karang Baru, Rantau, Seruway, Bendahara, Manyak Payed dan Kecamatan Banda Mulia.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery melalui Kordinator Pusdalops, Sulaiman, Kamis (03/11/2022), bahwa di wilayah Tamiang Hulu air sudah mulai surut, banjir terkonsentrasi di wilayah Tamiang Tengah dan Hilir.
“Tinggi air banjir terus meningkat di wilayah Tamiang Tengah dan Tamiang Hilir dikarenakan debit air sungai terus bertambah. Tim saat ini masih terus melakukan pendataan dan evakuasi terhadap warga,” kata Sulaiman
Selain itu, banjir masih menutupi Jalan lintas Medan – Banda Aceh di enam titik lokasi yaitu di Kampung Sriwijaya, Bukit Rata, Kota Lintang dan Bukit Tempurung di Kecamatan Kota Kuala Simpang.
Kemudian di Kampung Kebun Tengah, Sungai Liput Kecamatan Karang Baru. Kampung Alur Bemban serta Benua Raja Kecamatan Rantau yang tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda dua karena ketinggian air mencapai 100 cm sampai 200 cm.