Aminullah Ajak Abdul Latief Investasi di Banda Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengajak langsung salah-seorang pengusaha ternama di Indonesia asal Banda Aceh, Abdul Latief untuk datang dan berinvestasi di Banda Aceh.

Dalam pertemuannya, Aminullah memaparkan sekilas kondisi Banda Aceh terkini kepada mantan menteri era pemerintahan Presiden Soeharto itu. Ia juga menjelaskan bahwa Banda Aceh adalah kota yang sangat tepat saat ini untuk berinvestasi.

Pada pertemuan itu hadir juga dua putra terbaik Aceh, yakni mantan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Dr Ir Mustafa Abu Bakar, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II dan Azwar Abubakar, mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB) Indonesia yang ke-14.

Pada kesempatan itu, Abdul Latief menyerahkan buku karangan nya berjudul “Bangkitnya Entrepreneur Nasionalis” kepada Wali Kota Banda Aceh.

Aminullah mengatakan, Pemko Banda Aceh selalu mempermudah izin untuk masuknya investasi ke Banda Aceh.

“Bahkan kita per mudah, selama itu sesuai dengan kriteria yang kita tetapkan,” kata Aminullah.

Setelah Trans Studio Mall, Hotel Truth, Hotel Teras kita dan bangunan hotel lainnya yang positif akan dibangun, kini Aminullah tengah merayu pemilik ALatief Corporation yang juga pemilik Hotel Ambhara dan Pasaraya Blok M. tersebut. Perusahaan ALatief Corporation ini sendiri membidangi bisnis Periklanan, agrobisnis, hotel, asuransi, properti, konstruksi, eceran, dan media massa.

“Dalam pertemuan singkat ini kita membahas bagaimana menjadikan Banda Aceh sebagai kota yang menarik dikunjungi. Kita berdiskusi seputar pembangunan, perekonomian serta pendidikan,” kata Aminullah kepada media pada Senin, 24 Februari 2020 usai pertemuan di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.

Bagi warga Banda Aceh, kata Aminullah, setiap investasi yang datang merupakan bentuk rahmat, karena bisa mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat. Ketika semakin banyak investasi ditanamkan di Banda Aceh maka akan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat.

“Sebagai kota wisata, hotel memang sangat dibutuhkan dalam menyambut tamu yang datang, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” ujarnya.

Industri perhotelan dengan pariwisata memiliki keterkaitan yang sangat erat. Investor dan pemko juga sama-sama memiliki keuntungan. Bagi pengusaha hotel, dengan kunjungan wisata yang semakin meningkat, maka tingkat hunian hotel juga meningkat. Sementara bagi Pemko akan menambah PAD, jelasnya.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

KISSPOL Aceh Nilai Situasi Kemanusiaan Sudah Darurat, Desak Keberanian Negara dan Solidaritas Global

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Lembaga Kajian Sosial dan Politik (KISSPOL) Aceh menilai kondisi sosial, ekonomi,…

2 jam ago

Pengurus IHGMA Aceh Periode 2025–2028 Resmi Dilantik

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Aceh menegaskan komitmennya sebagai mitra…

2 jam ago

Antrean BBM di SPBU Abdya Mulai Normal Usai Listrik Pulih

Analisaaceh.com, Blangpidie | Antrean panjang kendaraan yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun…

2 jam ago

Kabel Listrik Menjuntai di Seunaloh Abdya Sudah Diperbaiki PLN

Analisaaceh.com, Blangpidie | Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blangpidie, Kabupaten Aceh…

2 jam ago

Anggota DPRA Abu Heri Desak Presiden Tetapkan Status Bencana Aceh Berskala Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Komisi II DPRA Aceh, T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…

1 hari ago

Banjir Lumpuhkan Pertanian, SPI Desak Status Bencana Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir…

1 hari ago