Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (Nakes) akan rampung pada Rabu 10 Februari 2021. Hingga kini sudah lebih dari seribu nakes yang divaksin dari total 6.000-an nakes yang ada di Banda Aceh.
Hal tersebut dikemukakan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman pada rapat via video conference dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Aceh Taqwallah, Senin 8 Februari 2021 dari pendopo. Rapat itu juga diikuti oleh sejumlah wali kota dan bupati di Aceh.
Merunut ke belakang saat menerima 12.790 vaksin Sinovac, pihaknya memang pada awalnya terkendala minimnya jumlah vaksinator. “Namun sekarang kita sudah punya dan menyiapkan 56 tenaga vaksinator. Kemudian sosialisasi dan edukasi kepada nakes dan masyarakat tentang pentingnya vaksin ini juga terus kita lakukan,” ungkapnya.
Dan semua nakes di Banda Aceh pun menyatakan siap untuk divaksin. “Alhamdulillah tidak ada penolakan, seperti yang kita lihat Minggu kemarin bersama Pak Sekda di RSUD Meuraxa, dari target 60 ada 56 nakes yang telah divaksin. Untuk itu, kami targetkan vaksinasi nakes bisa tuntas pada 10 Februari mendatang, termasuk di 11 puskesmas dalam dua hari ini bisa selesai,” ungkapnya lagi.
Wali kota juga mengucap syukur, dari 1.000 lebih nakes yang sudah divaksin di Banda Aceh, tidak ada satupun keluhan atau efek samping. “Semua dalam lindungan Allah SWT. Insya Allah semua nakes yang jumlahnya mencapai 6.000 bisa rampung divaksin sesuai jadwal,” katanya seraya mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Aceh.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Taqwallah mengapresiasi komitmen Wali Kota Aminullah dalam menyukseskan vaksinasi tahap pertama tersebut. “Bukan hanya pada hari kerja, sampai sabtu-minggu pun digelar vaksinasi di RSUD Meuraxa. Saya harap kebijakan Pak Wali ini bisa ditiru oleh kepala daerah di kabupaten/kota lain.”
Di level provinsi, vaksinasi terhadap nakes ditargetkan paling telat rampung pada 15 Februari 2021. “Dan mengingat vitalnya peran nakes, kita akan beri tindakan tegas bagi yang menolak divaksin, baik bagi yang berstatus PNS maupun kontrak. Sebagai aparatur di sektor pelayanan kesehatan, nakes menjadi prioritas utama pemerintah pada tahap awal vaksinasi Covid-19 ini,” katanya.