Analisaaceh.com, Banda Aceh | Meski belum sepenuhnya mencapai kondisi normal, namun awal tahun ini mulai menjadi moment menggembirakan bagi kondisi pariwisata di Kota ‘Gemilang’ Banda Aceh.
Sebab, menurut data dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh, kunjungan wisatawan dalam masa pandemi kian meningkat di tahun terakhir dalam masa Covid-19.
“Alhamdulillah, kunjungan wisatawan ke Banda Aceh berangsur membaik. Hal ini tak lepas dari pengendalian situasi Covid-19 dan realisasi vaksinasi kita yang mencapai 100 persen,” kata Aminullah, Minggu, 27 Februari 2022, di Pendopo.
Ia mengungkapkan, kunjungan wisatawan nusantara (wisnu) dan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 251.836 orang pada tahun 2021. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, peningkatannya mencapai 46,2 persen per 31 Desember 2021.
Aminullah melanjutkan, sebelum era pandemi, kunjungan wisatawan ke Banda Aceh terus meningkat tajam sedari 2017.
Pada 2018 tercatat sebanyak 393.400 wisatawan yang berwisata di Banda Aceh. Dengan wisnu sebanyak 372.503 , dan wisman 20.897. Angka tersebut terus meningkat pada 2019, yakni kunjungan mencapai 503.922 wisatawan, 477.189 domestik dan 26.803 dari mancanegara.
“Saat itu kita memang sangat fokus dalam menggenjot sektor wisata. Promosi kita lakukan secara masif. Hal itu sangat berdampak pada ekonomi kota, menimbulkan multiplier effect,” jelasnya.
Di tahun 2020, ungkapnya lagi, total wisatawan yang hadir di kota ujung barat Pulau Sumatra ini menurun drastis dikarenakan virus asal Wuhan, Cina, yang mewabah ke seluruh dunia. Tercatat, hanya 172.197 wisatawan, dengan 168.952 wisnu, dan 3.245 wisman yang mampir menikmati liburan di Banda Aceh.
“Kini dengan situasi Covid-19 yang sudah semakin terkendali, ‘keran-keran’ aktivitas masyarakat, perekonomian, dan pariwisata kita buka kembali, insyaallah kota kita akan semakin ‘menggeliat’,” katanya.
Aminullah pun mengharapkan, Covid-19 di Banda Aceh terus terkendali dengan baik dengan terus disiplinnya penerapan prokes di kalangan masyarakat. Dengan demikian, wisatawan pun tak was-was lagi untuk berkunjung ke Banda Aceh.
“Wisatawan adalah indikasi penting dalam memberi dampak multiplier effect bagi Banda Aceh. Hotel-hotel akan penuh kembali, warkop, restoran, warkop, hingga sektor transportasi dan UMKM pun akan terkena dampak positif,” pungkasnya.