Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kesuksesan dan keberhasilan kinerja Wali Kota Aminullah Usman dalam memimpin Kota Banda Aceh selama empat tahun lebih tak lepas dari sejumlah torehan prestasi dan penghargaan, termasuk dalam memberantas “Rentenir” dari Ibukota Provinsi Aceh tersebut.
Aminullah membuktikan dengan memperoleh 97 penghargaan baik penghargaan tingkat nasional maupun tingkat regional selama memimpin “Kota Gemilang”.
Begitupun halnnya ketika orang nomor satu di Kota Banda Aceh tersebut memerangi Rentenir atau Tengkulak alias Bank 47, seabrek prestasi tingkat regional maupun nasional terus diraih.
Fokusnya dalam pengembangan Usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) dan membebaskan UMKM Kota Banda Aceh dari jeratan rentenir mengantarkan Aminullah meraih penghargaan tingkat Nasional.
Tak tanggung-tanggung Wali Kota Banda Aceh tersebut disematkan sebagai Leader in Microfinance Empowement Initiative dari Media Nusantara Citra (MNC) Portal Indonesia pada tahun 2019 lalu.
Yang paling membanggakan lagi, Aminullah adalah salah satu wali kota yang terpilih diantara 15 Bupati/Wali Kota se Indonesia, dan diundang untuk memaparkan visi dan misi pada Talkshow di stasiun MNCTV.
Tak sampai disitu Wali Kota Aminullah juga mendapat Award dari Perusahaan Jepang Artline sebagai Inspirator Pengembangan UMKM, dan dari media-media ternama baik cetak maupun elektronik, itu membuktikan kinerja Aminullah memberantas rentenir terbilang bagus.
Teranyar mendapatkan perhargaan dari Harian ternama Waspada Medan sebagai tokoh ekonomi syariah Aceh karena dinilai terus berkomitmen dalam mensyariahkan perekonomian Aceh, ditambah penghargaan sebagai Tokoh pemberantasan rentenir dari LKBN Antara, Harian Rakyat Aceh, Media Atjeh Post dan media lainnya di Aceh.
Tekad Aminullah Usman menabuh genderang perang dengan rentenir sudah didengungkan usai dilantik sebagai wali kota, hal itu dengan mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Mahirah Muamalah Syariah (MMS).
Hadirnya PT MMS ini membuat UMKM tumbuh subur bak jamur di musim hujan di Ibukota Provinsi Aceh. “Jumlahnya naik drastis dari 8.900 unit pada 2016 menjadi 16.970 usaha per desember 2021.Kenaikannya setara dengan 91 persen.
Hadirnya PT MMS dan sejak Aminullah menabuh genderang perang dengan rentenir, terbukti ditahun 2018, 80 persen masyarakat menggunakan jasa rentenir untuk mendapat pinjaman, namun di tahun 2019 pengguna jasa rentenir turun 14 persen, dan pada 2020 hanya tersisa 2 persen.
Turunnya ketergantungan masyarakat terhadap jasa tengkulak membuat angka kemiskinan di Kota Banda Aceh menurun 0,32 persen dari 2019 sebesar 7,22 persen hingga 2020 menjadi 6,90 persen dan Banda Aceh sendiri satu-satunya daerah yang masuk dalam zona hijau kemiskinan di Aceh, daerah lainnya, berada di atas 10 persen sesuai data BPS.
Selain itu Aminullah juga gencar menyosialisasikan kepada masyarakat terkait bahayanya tengkulak tersebut, dengan menulis sebuah buku yang diberi judul “Ala Aminullah Perangi Remtenir”. Buku tersebut sudah beredar di kalangan warga di Kota Banda Aceh.