Analisaaceh.com, Banda Aceh – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh menggelar pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) sebagai bentuk mengkampanyekan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia.
Kegiatan tersebut dihelat di halaman Kantor Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Jumat (26/3/2021) malam.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut berlangsung dimana menjadi ajang mempromosikan produk UMKM Banda Aceh.
“Pemko sangat mengapresiasi program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang digelar BI ini karena tujuannya mendorong masyarakat mencintai produk Indonesia agar bisa membeli produk andalan dalam negeri hasil produksi dari pelaku Industri Kecil dan Menengah,” ujar Aminullah saat memberikan sambutannya.
Menurut mantan Dirut BPD ini, kegiatan tersebut patut didukung semua pihak karena sektor UMKM bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional serta meningkatkan serapan tenaga kerja yang dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.
Ia pun mengajak masyarakat Banda Aceh dan Aceh secara umum agar dapat membiasakan diri membeli dan menggunakan produk lokal, karya dari UMKM sebagai upaya membangkitkan perekonomian yang lesu karena terdampak pandemi Covid-19.
Lanjutnya, pengembangan UMKM merupakan salah satu program skala prioritas yang secara konsisten terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh. Di samping itu, secara nasional gerakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar bisa membeli produk andalan dalam negeri hasil produksi dari pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
“Pemko Banda Aceh sangat fokus dan konsisten serta terus menerus berupaya untuk menumbuhkembangkan industri kreatif, jasa pariwisata, dan UMKM,” tambahnya.
Disampaikan Ketua Umum MES Aceh ini, sejumlah SKPK terkait, seperti Dinas Koperasi UMM Kota Banda Aceh terus melaksanakan program-program untuk mewujudkan peningkatan kualitas UMKM yang mandiri, kompeten, dan berdaya saing.
“Saya yakin dengan tumbuhnya UMKM, merupakan strategi yang sangat tepat dalam penciptaan lapangan kerja. Semakin banyak UMKM yang tumbuh dan berdaya, maka semakin banyak warga kota yang mendapatkan kesempatan bekerja,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Aminullah, dalam menghadapi masa pandemi Covid-19, salah satu sektor yang terdampak adalah sektor UMKM. Karenanya, diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mendorong para pelaku usaha industri kecil dan menengah dapat bangkit dan berkembang ditengah badai pandemi yang menerjang.
Ia pun mengapresiasi Gernas Bangga Buatan Indonesia dan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang diselenggarakan BI hingga tiga hari tersebut.
Karena menurut Aminullah, kegiatan tersebut menjadi langkah yang patut diapresiasi sebagai bentuk upaya untuk menyosialisasikan produk UMKM lokal yang telah memiliki kualitas agar dapat dibeli dan digunakan sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM.
“Tantangan dari UMKM adalah pemasaran, kalau kualitas sudah bagus. Saya pikir event seperti ini sangat bagus untuk pemasaran,” ujarnya.
Ia pun merincikan aneka kuliner mulai dari kuah beulangong, sie reuboh, as keueung, keumamah, mie Aceh, kuah plik u, timpan hingga kue karah merupakan kuliner Aceh yang memiliki cita rasa tinggi. Disebutkannya semua jenis makanan tradisional Aceh itu dijamin enak seperti yang sering disebutkan yakni 3E (Enak, enaaaaak dan enak sekali).
Kualitas kuliner Aceh tersebut kemudian menjadi penunjang sektor wisata yang terus di dorong Pemko Banda Aceh.
Kata Aminullah, semakin maju wisata Banda Aceh maka akan semakin banyak kesempatan bagi pelaku UMKM meningkatkan omset penjualan.
“Makanya perlu banyak event digelar di Banda Aceh. Banyak tamu yang datang maka akan banyak uang yang beredar. Masyarakat kita seperti pelaku UMKM akan terus berkembang,” kata Aminullah.
Pada seremonial pembukaan Gernas Bangga Buatan Indonesia ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara BI dengan Dekranasda Aceh sebagai bentuk komitmen BI mendukung UMKM di Aceh.
Penandatangan kerjasama ini dilakukan Kepala BI Perwakilan Aceh, Achris Sarwani dengan Ketua Dekranasda Aceh, Diah Erty Idawati dan turut disaksikan Wali Kota Aminullah Usman bersama Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh, Nurmiati AR.
Usai seremonial pembukaan, wali kota bersama Kepala BI Perwakilan Aceh, Diah Erti Idawati, Nurmiati dan seluruh undangan yakni Kepala OJK, Dirut Bank Aceh serta para pimpinan perbankan lainnya dan para Kepala SKPK jajaran Pemko Banda Aceh berkesempatan berkunjung ke booth-booth pameran yang berjejer rapi di halaman BI.
Banyak produk lokal karya UMKM yang ditampilkan, mulai dari souvenir khas Aceh, kuliner hingga kopi berbagai jenis.
Wali Kota berkesempatan menyeruput kopi di salah satu booth dengan Kepala BI dengan harga 1 Rupiah yang dilakukan dengan transaksi menggunakan QRIS, aplikasi uang elektronik produk Bank Indonesia.[]