Bahas Pemulihan Ekonomi Nasional, Bea Cukai Aceh Gelar Customs Goes to Campus di USK

foto:humas usk

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Provinsi Aceh menggelar kegiatan Customs Goes to Campus di Universitas Syiah Kuala (USK).

Dalam kegiatan yang berlangsung pada Jum’at (30/7/2021) tersebut Bea Cukai Aceh-USK membahas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Kakanwil DJBC Aceh, Safuadi ST., M.Sc l., Ph.D dalam sambutannya mengatakan, meski di situasi sulit pandemi Covid-19, semua pihak harus bersinergi untuk pemulihan ekonomi nasional. Hal ini sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia, Jokowi.

“Kami atas arahan presiden, diminta selangkah ke depan untuk memulihkan ekonomi, bahkan jemput bola,” katanya Safuadi.

Karena itu, ia berpandangan, salah satu kuncinya adalah sinergitas universitas dengan sektor ril. Safuadi ingin mendorong kampus, bagaimana menggerakkan fresh graduate, yang belum punya pekerjaan untuk terlibat melalui kegiatan ekonomi produktif yang kreatif.

“Saya mengajak dan memohon kepada entitas di kampus, untuk berkarya sesuai potensi yang ada. Semua kita tahu bahwa perekonomian Aceh minimnya industri olahan. Karenanya kita mendorong pelaku usaha di Aceh untuk fokus ke industri olahan, sebab nilai tambah yang dihasilkan lebih menjanjikan,” ujar Kakanwil DJBC Aceh.

Bahkan ia memberikan kesaksian, ada permintaan langsung dari luar negeri untuk nangka yang dicincang ‘boh panah teucang’, tapi tidak ada yang mau mengurusnya secara bersama-sama, lintas stekeholder. Padahal, ini bisa mendatangkan pemasukan yang lebih besar.

Karena itu, untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, industri olahan harus terus didorong agar mendatangkan nilai lebih. Lebih jauh, sinergisitas semua pihak adalah kunci. Aceh, menurut Kakanwil DJBC, tak boleh lagi bertumpu pada ekonomi mentah.

Sementara itu, Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Marwan menyambut baik ajakan DJBC Aceh. Ia juga mengapresiasi kegiatan Customs Goes to Campus dengan spirit ‘Mendukung Riset dan Pengembangan’. Ia menyampaikan, saat ini di USK produk olahan yang siap dari hulu ke hilir adalah produk turunan dari nilam Aceh.

“Baru-baru ini kami baru saja kerjasama dengan PT POS Indonesia, untuk memudahkan ekspor produk nilam ke luar negeri, terutama ke Malaysia dan Timur Tengah,” Kata Warek I USK.

Prof Marwan menyampaikan, ke depan sinergisitas semua pihak, salah satunya Bea Cukai diharapkan dapat memudahkan ekspor produk olahan dari Aceh. Hal ini berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di bumi Serambi Mekkah.

“Terimakasih untuk Bea Cukai Aceh yang telah membuka jalan bagi kita, sehingga proses ekspor menjadi lebih mudah. Mendudukkan semua orang untuk memudahkan akses serta kolaborasi, memang tidaklah mudah. Saya kira ini tantangan kita semua,” tutur Prof Marwan.

Editor : Nafrizal
Rubrik : KAMPUS
Komentar
Artikulli paraprak10 Rumah Warga dan Kantor KUA Simpang Kiri Subulussalam Ludes Terbakar
Artikulli tjetërDua Dosen Muda USK Sharing Tips Sukses Kuliah di Australia