Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam rangka percepatan informasi data covid Kota Banda Aceh, Dinkes dan Diskominfotik melaksanakan On Job Training (OJT) bagi tenaga surveilance puskesmas dan petugas RSUD Meuraxa.
Pelatihan singkat dilaksanakan di Aula Ibnu Sina Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dengan tetap memperhatikan pelaksanaan penerapan protocol kesehatan, Kamis (08/10/2020).
Acara dihadiri oleh petugas surveilance di 11 Puskesmas Se-Kota Banda Aceh dan Rumah Sakit Meuraxa serta Admin Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman SKM M.Kes mengatakan, dalam rangka menurunkan kasus Covid-19 di Kota Banda Aceh dan penerapan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dibutuhkan suatu aplikasi sebagai alat untuk mempercepat tindak lanjut bila ada kasus Covid-19 yang dilaporkan.
“Dengan adanya Aplikasi Covid-19 Kota Banda Aceh ini diharapkan, Pengendalian dan Pencegahan penularan Covid-19 dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat sehingga pandemi Covid-19 di Kota Banda Aceh dapat terkendali,” jelas Lukman.
Seperti diketahui selama ini, di samping peran tenaga kesehatan lainnya seperti kepala puskesmas, tenaga medis dan paramedis puskesmas dan tim gugus tugas Dinkes, peran tenaga surveilance sangat menentukan dalam penanganan Covid-19. Lukman mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas upaya kerja keras tim selama ini.
Selain itu, Lukman juga berharap agar masyarakat selalu menerapkan prokes dalam kegiatan sehati-hari.
“Kepada masyarakat kita berharap jaga prokes, melapor ke petugas kesehatan terdekat bila ada gejala atau kontak erat dengan yang positif Covid-19. Melaksanakan segala tata laksana yang diharuskan oleh petugas kesehatan, sayangi diri anda dan keluarga, Insyallah Covid bisa teratasi,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Banda Aceh Desvita SKM M Kes menerangkan, aplikasi ini sangat dibutuhkan dalam pengawasan dan penerapan 3T dan sangat membantu para petugas di lapangan nantinya.
“Melalui Aplikasi Covid-19 Kota Banda Aceh ini akan mempermudah pencatatan dan pelaporan, sehingga petugas surveilance nantinya akan mudah untuk melakukan pelacakan dan penelusuran penyelidikan epidemiologi sehingga dapat dilakukan tindak lanjut seperti pemantauan isolasi mandiri di rumah dan pelaksanaan desinfeksi di tempat tinggal ataupun tempat kerja pasien yang terkonfirmasi positif,” tutup Desvita.(Rat/Hz)