Banjir di Aceh Tamiang: 17.880 Jiwa Terdampak, 2 Orang Meninggal Dunia

Banjir merendam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (23/1/2023). Foto: Ist.

Analisaaceh.com, Karang Baru | Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tamiang kian meluas hingga merendam 6 kecamatan, Senin (23/1/2023). Bencana alam ini juga mengakibatkan seorang lansia dan balita meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery melalui Kordinator Pusdalops, Sulaiman mengatakan, banjir merendam sebanyak 46 kampung dalam 6 kecamatan dan berdampak pada 17.880 jiwa.

“Kemarin berdampak pada 67 Kepala Keluarga (KK) dengan total 147 jiwa. Kini sudah menjadi 4.577 KK atau 14.886 jiwa yang tidak mengungsi dan 980 KK dengan 2.994 jiwa yang mengungsi,” kata Sulaiman, kepada Analisaaceh.com,

6 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Karang Baru, Seuruway, Kejuruan Muda, Bendara, Rantau dan Kota Kuala Simpang.

Sementara untuk ketinggian genangan air bervariasi antara 50 cm hingga 150 cm. Pihak BPBD Aceh Tamiang juga telah membangun 32 titik tempat pengungsian dan dapur umum bagi para masyarakat yang terdapak banjir.

Selain itu, sambung Sulaiman, bencana alam itu juga telah memakan korban jiwa sebanyak 2 orang, dimana yang pertama adalah
seorang lansia yang bernama Muhammad Yacob (82) warga Desa Batang Ara, Kecamatan Bandar Pusaka, yang hanyut terseret arus Sungai Tamiang dan ditemukan meninggal dunia pada Senin (23/1/2023) pagi.

Kemudian, Atta Hafiz Al-Farezi (3) seorang balita asal Kampung Landuh Kecamatan Rantau yang ditemukan meninggal dunia terseret arus saat sedang bermain banjir pada Minggu (22/1).

“Korban pada saat itu sedang bermain air banjir (mandi) di halaman depan rumahnya, kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, saat ibu korban ingin melihat anaknya, ternyata korban sudah tidak ada ditempat dan sang ibu baru sadar bahwa korban telah hilang,”

Pihak keluarga kemudian melapor ke Masjid untuk minta diumumkan, hingga setelah dilakukan pencarian oleh masyarakat, korban baru ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB, di dalam parit yang berada di dekat kantor Datok Penghulu setempat.

“Setelah dievakuasi, korban selanjutnya dibawa ke rumah kakeknya dikarenakan rumah duka milik orang tua korban sedang dilanda banjir hingga sampai saat ini,” pungkas Sulaiman.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakMiliki Sabu, Seorang Petani di Pidie Ditangkap Polisi
Artikulli tjetër231 Gampong di Pidie Terendam Banjir