Analisaaceh.com, Tapaktuan | Akses jalan nasional Tapaktuan-Medan di Gampong Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, lumpuh total akibat banjir kiriman dari Sungai Lae Soraya, Kota Subulussalam. Tingginya genangan air yang mencapai lebih dari satu meter membuat kendaraan roda dua dan empat tak bisa melintas.
Warga Ladang Rimba, Masrizal saat di kofirmasi analiaaceh.com mengatakan kondisi banjir semakin parah, dengan debit air yang terus meningkat.
“Saat ini kendaraan tidak bisa lewat dan terjadi antrean panjang. Kondisinya memang lumpuh total, hujan pun belum reda”. ujar Udin kepada analisaaceh.com Minggu (13/10/2024).
Banjir yang meluas ke sejumlah gampong di Kecamatan Trumon Tengah, seperti Cot Bayu, Padang Harapan, Lhok Raya, dan Ladang Rimba, juga merendam rumah-rumah warga.
“Masyarakat yang terdampak terpaksa dievakuasi ke beberapa lokasi pengungsian, seperti Kantor Camat Lama Trumon, Kompi Brimob Trumon, Mes PT ASN, dan Shelter Lhok Raya.” Kata Masrizal.
Sementara itu, berdasarkan data yang di rilis petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan per tanggal 13 Oktober 2024, sebanyak 490 jiwa telah mengungsi akibat banjir.
Jumlah pengungsi terus bertambah seiring meluasnya wilayah terdampak banjir. Hujan deras yang mengguyur Aceh Selatan memicu meluapnya Sungai Kluet dan Lae Soraya, yang kemudian merendam pemukiman warga serta ruas jalan nasional Tapaktuan-Medan.
Rincian pengungsi menunjukkan 74 warga Gampong Titi Poben dievakuasi ke Mes PT ASN Trumon Timur, 290 warga Lhok Raya mengungsi di Kompi Brimob Trumon, dan 30 orang di Shelter Lhok Raya, Kecamatan Trumon Tengah.
Sementara 56 warga Padang Harapan dievakuasi ke Kantor Camat Lama Trumon. Hingga kini, data jumlah pengungsi dari Gampong Cot Bayu belum tersedia.
BPBD Aceh Selatan terus melakukan pemantauan terhadap situasi banjir dan berkoordinasi untuk mengevakuasi warga yang terdampak serta menyalurkan bantuan yang dibutuhkan.