BKSDA Siapkan Senjata Bius Untuk Tangkap Harimau di Aceh Selatan

Ilustrasi Harimau Sumatra (Foto: net)

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyiapkan senjata bius untuk menangkap harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang menyerang warga di Kabupaten Aceh Selatan beberapa waktu lalu.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, tim medis BKSDA dan Forum Konservasi Leuser (FKL) pada Kamis (17/2) sudah menuju ke tempat harimau sumatera yang menyerang warga di wilayah Kecamatan Bakongan Timur.

Baca: Warga Aceh Selatan Diterkam Harimau Saat Sedang Memanen Sawit

“Beberapa waktu lalu kita juga sudah menurunkan tim medis ke lokasi untuk melakukan penanganan terhadap harimau tersebut. Tujuannya untuk membantu penanganan harimau itu melalui pembiusan,” kata Agus saat dikonfirmasi Analisaaceh.com, Rabu (23/2/2022).

Ia juga menyebutkan, tiga box trap (kotak perangkap) yang dipasang petugas untuk menangkap harimau yang menyerang warga hingga kini belum membuahkan hasil. Oleh sebab itu dilakukan upaya dengan obat bius.

“Petugas memutuskan untuk menangkap harimau sumatera itu dengan menembakkan obat bius. Mudah-mudahan bisa tertangkap dengan tembak bius nanti kita relokasi ke tempat yang lebih aman. Untuk sejauh ini belum ada yang ke tangkap harimau nya selama di buat box trap,” jelasya.

Baca: Harimau Terkam Warga di Aceh Selatan, BKSDA Pasang Box Trap

Ia juga berharap, kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah satwa yang dilindungi tersebut berkeliaran.

“Kita menghimbau kepada masyarakat sejauh harimau belum dilakukan penanganan, masyarakat harus waspada. Batasi aktivitas, tidak sendiri melakukan aktivitasnya di tempat-tempat yang memang intansitas harimau pernah muncul di wilayah itu,” ungkap Agus.

“Harapan kita, untuk menjaga keselamatan semuanya, baik masyarakat maupun satwa dilindungi itu. Kita berupaya sebisa mungkin agar harimau dapat diselamatkan untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman,” pungkasnya. (Ahlul)

Editor : Nafrizal
Rubrik : ACEH SELATAN
Komentar
Artikulli paraprakKemendagri dan Kemenkeu Sepakat Integrasikan Sistem Informasi Dana Otsus dengan SIPD
Artikulli tjetërKasus Korupsi Beasiswa, Mahasiswa yang Kembalikan Dana Bertambah 11 Orang