Anggota TNI melakukan pencarian korban hilang akibat gempa bumi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Gempa bumi Palu dan Donggala bermagnitudo 7,4 mengakibatkan sedikitnya 925 orang meninggal dunia dan 65.733 bangunan rusak
JAKARTA, ANALISAACEH.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, kerugian akibat bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah kian bertambah. “Kerugian dan kerusakan akibat bencana di Sulawesi Tengah sebesar Rp 18,48 triliun per 27 Oktober 2018,” kata Sutopo dalam keterangan pers yang diterima Minggu (28/10/2018).
Sutopo mengatakan, jumlah ini lebih besar dari data sebelumnya sebesar Rp 13,82 triliun pada 21 Oktober 2018 lalu. Ia menjelaskan, kerugian akibat bencana di Sulawesi Tengah diperkirakan bisa terus bertambah karena belum semua data kerusakan diselesaikan. “Dari Rp 18,48 triliun dampak ekonomi akibat bencana tersebut, kerugian mencapai Rp 2,89 triliun dan kerusakan mencapai Rp 15,58 triliun,” papar Sutopo. Ia memaparkan pengertian kerusakan yang dimaksud berupa kerusakan fisik aset, sedangkan kerugian adalah arus ekonomi yang terganggu akibat bencana, seperti pendapatan yang hilang atau biaya yang bertambah akibat bencana pada 5 sektor. Kelima sektor itu adalah pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor lainnya. “Dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana sebesar Rp 18,48 triliun ini berasal dari sektor permukiman mencapai Rp 9,41 triliun, sektor infrastruktur Rp 1,05 triliun, sektor ekonomi Rp 4,22 triliun, sektor sosial Rp 3,37 triliun, dan lintas sektor mencapai Rp 0,44 triliun,” kata dia.
Menurut dia, dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman yang paling besar mengingat luas dan masifnya dampak bencana. Sutopo mencontohkan, hampir sepanjang pantai di Teluk Palu, bangunan yang ada rata dengan tanah dan rusak berat. “Terjangan tsunami dengan ketinggian antara 2,2 hingga 11,3 meter dengan landaan terjauh mencapai hampir 0,5 km telah menghancurkan permukiman di sana. Begitu juga adanya amblasan dan pengangkatan permukiman di Balaroa dan adanya likuefaksi,” ungkapnya. Berdasarkan sebaran wilayah, kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp 8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp 640 miliar.
Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…
Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr Safaruddin, menerima penghargaan The Aceh…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bakal membentuk satuan tugas (Satgas)…
Komentar