Analisaaceh.com, Blangpidie | Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya), saat ini mengalami kekurangan armada pemadam kebakaran (Damkar).
Tercatat sebanyak tiga unit dari delapan armada yang layak dioperasikan oleh BPBK untuk menjangkau seluruh wilayah di kabupaten tersebut.
“Secara keseluruhan, kita hanya memiliki delapan unit mobil pemadam, itu pun hanya tiga unit yang masih layak dioperasikan,” kata Kepala BPBK Abdya, Armayadi melalui Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Kebakaran, Nanda Hikmah Fajri saat ditemui Analisaaceh.com, Senin (29/8/2022).
Baca Juga: Sewa Kios di Pasar Manggeng Mahal, Pj Bupati Abdya Langsung Turunkan Harga
Dari delapan unit mobil tersebut, kata Nanda, satu unit mengalami rusak parah hingga tidak bisa digunakan sama sekali. Kemudian empat unit juga mengalami masalah terutama tidak bisa melakukan suplai air.
“Jadi hanya tiga unit damkar yang menjadi armada utama untuk melakukan pemadaman kebakaran. Empat unit cuma bisa diperbantukan, sebab alat sedot air bermasalah sehingga butuh waktu lama untuk menyedot air,” terangnya.
Nanda menyebutkan, tiga damkar yang masih berfungsi (sehat) itu kini ditempatkan di Pos Induk Blangpidie, Manggeng, dan Kuala Batee. Sementara selebihnya ditempatkan di Pos Blangpidie sebagai armada tambahan saat terjadinya kebakaran.
Baca Juga: TMMD Abdya Ditutup, Kolonel Tek Muksalmina: Jaga Apa yang Sudah Dibangun
“Minimal empat unit damkar itu untuk menyuplai air disaat terjadinya kebakaran. Jadi maunya di setiap kecamatan itu harus ada satu unit damkar. Jadi SOP kita sebagai pemadaman kebakaran bisa tercover. Jika ada kejadian misalnya di daerah Tangan-tangan otomatis pos induk Manggeng atau Blangpidie yang menangani, itu kan membutuhkan waktu lagi,” sebutnya.
Lebih lanjut, kata Nanda, seharusnya di setiap kecamatan itu memiliki Pos Induk dengan armada damkar yang layak dan personelnya, sehingga proses pemadaman yang dilakukan bisa berjalan lancar.
“Kita berharap di semua kecamatan harus ada satu unit armada damkar, itu baru memadai. Sekarang kita lagi membuat usulan ke Kemendagri untuk permohonan pengadaan mobil damkar. Namun diterima atau tidak atas usulan kita, itu kan tergantung sama pihak Kemendagri,” ucap Nanda.
Baca Juga: Gudang Mesin Las di Lhoknga Aceh Besar Terbakar
Menurut Nanda, seharusnya di Pos Induk Blangpidie harus ada dua unit armada yang baru dengan jenis Ayax.
“Mungkin kalau untuk setiap kecamatan agak berat dalam segi anggarannya, minimalnya di Pos Induk Blangpidie dulu harus ada mobil baru sejenis Ayax dan satu unit lagi untuk Pos Induk Babahrot. Kita berharap kedepannya supaya pemerintah menyediakan pos sendiri untuk pos induk Manggeng dan Kuala Batee, sehingga tidak lagi menumpang di kantor camat,” pungkasnya.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) pada…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Komentar